Page 9 - E-BOOK_1917011002_NI KADEK VERA NINGSIH_PENDIDIKAN EKONOMI
P. 9

III. URAIAN MATERI

                        A. PENGERTIAN PAJAK

                             Secara ekonomi ada asumsi bahwa setiap pengeluaran yang dikelaurkan
                        oleh masyarakat harus diimbangin dengan pemberian barang atau jasa maupun

                        fasilitas lainnya. Asumsi ini secara langsung tidak langsung berlaku bagi pajak.

                        Pajak mempunyai karakteristik sendiri. Dalam pembayaran pajak dana terlebih
                        dahulu    masuk dalam proses anggaran (budgeter) yang nantinya akan

                        didistribusikan dan digunakan untuk pengadaan barang dan jasa publik yang
                        nantinya akan dinikmati oleh seluruh masyarakat adapun pengetian pajak yaitu

                        sebagai berikut:
                             Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro (dalam Madiasmo 2011), pajak

                        merupakan peralihan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai

                        pengeluaran-pengeluaran rutin. Surplusnya digunakan untuk investasi pada
                        barang-barang publik, misalnya jalan raya dan jembatan.

                             Prof. Dr. RJA. Adriani dalam Zain (2009) berpendapat bahwa, pajak adalah
                        iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

                        wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan umum (undang-undang)
                        dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang

                        gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung

                        tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
                             Menurut Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

                        dan Tata Cara Perpajakan, yang telah beberapa kali diubah dengan Undeng-
                        Undang nomor 9 tahun 1994 dengan Undang-Undang nomor 16 Tahun 2000 dan

                        terakhir dengan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2007, pajak adalah kontribusi

                        wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
                        berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

                        dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
                        Wajib pajak yaitu orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong

                        pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan

                        sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
                        Berdasarkan definisi di atas , dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

                        unsur (Madiasmo, 2011) yaitu sebagai berikut:






                                                                                                      3
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14