Page 14 - E-BOOK_1917011002_NI KADEK VERA NINGSIH_PENDIDIKAN EKONOMI
P. 14
penghasilan besar, jumlah pajaknya juga besar. Contoh, untuk penyerahan
Barang Kena Pajak di dalam daerah akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10%
b. Tarif progresif
Penetapan tarif pajak yang dibayar semakin besar jika penghasilan bertambah.
Jika pendapatan semakin besar, tarif pajak menjadi semakin besar pula. Contoh,
pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak orang Pribadi
dalam negeri.
Tabel 1.1 Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak
Sampai dengan Rp50.000.000 5%
Di atas Rp50.000.001 s.d. Rp250.000.000 15%
Di atas Rp250.000.001 s.d. Rp500.000.000 25%
Di atas Rp500.000.001 30%
c. Tarif degresif
Tarif pajak akan semakin menurut untuk pendapatan yang semakin meningkat.
Jika pendapatan semakin besar, tarif pajak menjadi semakin kecil.
d. Tarif tetap
Besarnya pajak dikenakan jumlah tetap dengan jumlah rupiah tertentu. Jumlah
pajak tetap berapa pun jumlah pendapatan. Contoh, besarnya tarif Bea Meterai
untuk cek dan bilyet giro dengan nominal berapapun yaitu Rp. 3.000,00
C. PERBEDAAN PAJAK DENGAN PEMUNGUTAN RESMI LAINNYA
Pajak merupakan pungutan resmi yang dibebakan kepada masyarakat secara
umum, di samping pajak, ada juga pungutan resmi lain yang tidak masuk
klasifikasi pajak. Di antaranya yaitu restribusi. Restribusi terdiri dari restribusi
jasa umum, restribusi usaha, dan restribusi perizinan tertentu. Beberapa perbedaan
antara pajak dan retribusi adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2 Perbedaan Pajak dengan Pemungutan Resmi Lainnya
No Dilihat dari Pajak Pungutan Resmi Lainnya
1 Dasar Hukum Undang-Undang Peraturan Pemerintah, Peraturan
8