Page 109 - Buku Renstra 10 Oktober
P. 109
TAHURA di Provinsi Banten adalah Komplek Gunung Aseupan seluas
kurang lebih 7.000 Ha. Adapun alokasi pemanfaatan TAHURA pada
tahun 2030 diarahkan seluas kurang lebih 3.026 Ha (0,35%) dari luas
Provinsi Banten. Adapun di dalam komplek Gunung Aseupan tersebut
terdiri dari kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi yang
saat ini dikelola oleh Perum Perhutani, kawasan Taman Wisata Alam
dan Kawasan Suaka Alam yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber
Daya Alam serta Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
Rancangan Akhir
yang saat ini dikelola oleh Badan Litbang Kehutanan Departemen
Kehutanan RI.
4. Kriteria Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan adalah tempat
serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi, situs
purbakala, dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yang
mempunyai manfaat tinggi untuk ilmu pengetahuan. Kawasan
konservasi cagar budaya perlindungan atas hak ulayat masyarakat
Baduy seluas kurang lebih 5.137 Ha (0,59%) dari luas Provinsi Banten
yang terdapat di Kabupaten Lebak.
5. Kawasan Rawan Bencana Alam
a. Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan
untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang
disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh
perbuatan manusia.
b. Kriteria Penetapan Kriteria kawasan rawan bencana alam adalah
kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi
mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa
bumi, dan tanah longsor serta gelombang pasang dan banjir.
Adapun kawasan rawan bencana alam tersebut, meliputi :
- Kawasan rawan letusan gunung api terdapat di Gunung
Krakatau.
Renstra 2017-2021 |DLHK Propinsi Banten 97