Page 111 - Buku Renstra 10 Oktober
P. 111
Selain kawasan peruntukan tersebut di atas, di Wilayah Provinsi
Banten juga terdapat Kawasan Budidaya yang Memiliki Nilai Strategis
Nasional yaitu Kawasan Bojonegara –Merak – Cilegon dengan sektor
unggulan industri, pariwisata, pertanian, perikanan, dan pertambangan.
Selain itu diarahkan pula pengembangan Laut Krakatau dan sekitarnya
dengan sektor unggulan perikanan, pertambangan, dan pariwisata.
Adapun rencana pengembangan kawasan budidaya di wilayah Provinsi
Banten tahun 2030 seluas kurang lebih 604.277 Ha atau 69,85% dari luas
Rancangan Akhir
Wilayah Provinsi Banten, meliputi:
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
a. Pengelolaan terhadap kawasan hutan produksi dilakukan untuk
memanfaatkan ruang beserta sumber daya hutan, baik dengan cara
tebang pilih maupun tebang habis dan tanaman untuk
menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan negara, masyarakat,
industri, dan ekspor dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan
dan keanekaragaman hayati.
b. Kriteria Penetapan
Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah
dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan
angka penimbang mempunyai jumlah nilai (score) 124 atau
kurang, di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam.
Kawasan secara ruang apabila digunakan untuk budidaya,
hutan alam dan hutan tanaman dapat memberikan manfaat:
- Mendorong perkembangan sektor atau kegiatan ekonomi di
sekitarnya;
- Meningkatkan fungsi lindung;
- Meningkatkan upaya pelestarian sumber daya hutan;
- Meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah
setempat;
Renstra 2017-2021 |DLHK Propinsi Banten 99