Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 30 Oktober 2019
P. 2

OPINI








                RABU, 30 OKTOBER 2019                                                                                                                                                                02

                                                    Jokowi dan                                                                                                    Jalan Setapak




                                                                                                                                                                  Langkah kakiku yg tergontai mengejarmu
                                                                                                                                                                  Ketepi jalan sesunyi itu
                              Pendidikan Politik                                                                                                                  Dedaunan pun gugur dijalan ini
                                                                                                                                                                  Luka dan tangis tersimpan perih di hatiku

                                                                                                                                                                  Senyum tawa kita lewati bersama
                                                                                                                                                                  Hanya tinggal luka yang kurasa
                                                                                                                                                                  Sudah lelah hati ini memendam
                                                                                                                                                                  Tuk terus bisa berdoa

                                                                                                                                                                  Meski perih mata ini membangkitkan kenangan
                                                          Penulis: IGK Manila Gubernur Akademi Bela Negara (ABN)                                                  Suasana jengah selimuti hatiku
                                                                                                                                                                  Setelah aku lewati jalan setapak ini
                                                                                                                                                                  Merintis tangis memandangmu
                       EPANJANG hari-hari bersejarah di pekan ini, sejak
                       pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu                                                                                         Selalu karena cinta
                       (20/10) sampai dengan pemilihan dan pelantikan para
               Smenteri, saya mengikuti dari jauh.                                                                                                                Cinta kaubuatku selalu bahagia
                                                                                                                                                                  Tidak memandang luka dan tangisan
                 Sejak minggu lalu, saya    bisa tampil di dunia interna-                                                                                         saat semua tersakiti
                mendampingi tim wushu In-   sional.                                                                                                               Kau menghapuskanya
                donesia mengikuti Kejuaraan   Setelah Orde Lama runtuh,
                Dunia Wushu 2019 yang ber-  datanglah apa yang diistilahkan                                                                                       Tuhan telah berikan aku cinta
                langsung di Shanghai, 19-23   sebagai Orde Baru (1966-1998).                                                                                      Kala perasaan membelai jiwa
                Oktober 2019.               Sebagai tentara, saya terlibat                                                                                        Berselimutkan kata indah
                 Setelah bertahun-tahun ter-  langsung dalam upaya mem-                                                                                           kala malam menerpa
                libat dalam politik praktis dan   bangun persatuan dan kesatuan
                memimpin penyelenggaraan    bangsa dalam bingkai demokra-                                                                                         Langkah kakiku yang mengejarmu
                pendidikan politik  di  Aka-  si. Namun dilakukan dengan                                                                                          Hanya tinggal sakit yang kurasa
                demi Bela Negara (ABN) Par-  cara-cara yang militeristik,                                                                                         Setelah aku melewati pinggir jalan itu
                tai  NasDem  sejak  2017,  saya   sesuai latar belakang Presiden                                                                                  Di saat bulan indah itu
                amat gembira. Dari Shanghai,   Soeharto.
                saya tengah menjalankan tugas   Sebagai warga negara, saya                                                                                        Merintis tangis
                negara mendampingi para duta   melihat apa yang dilakukan
                olahraga bangsa,  saya  melihat   pemerintahan Orde Baru juga
                arah baru politik Indonesia.  berbentuk politik akomodatif.                                                                                       dalam heningan malam
                 Bisa jadi ada bias militeristik   Presiden Soeharto dengan ber-                                                                                  Delema hati menunggu
                dalam pandangan saya. Akan   bagai cara berusaha merangkul                                                                                        Berselimutkan cinta
                tetapi, itu ialah hal wajar karena   dan memfasilitasi keragaman                                                                                  gontaikan kata-kata yang tak terucap
                latar belakang karier dan bah-  latar belakang kultural dan
                kan bisa menjadi satu variasi   politik masyarakat Indonesia                                                                                      Kala lembutnya malam membelai
                perspektif yang bermanfaat.  dengan cara menyeragamkan                                                                                            Aku harus bisa melupakanya
                 Pilihan politik akomodatif   tafsir atas demokrasi Pancasila                                                                                     Saat rangkulanmu menghagatkan tubuhku
                Presiden Jokowi terlihat sebagai   berdasar pada UUD 1945. Jar-                                                                                   Kala purnama itu
                jalan tengah. Beliau berusaha   gon utamanya, kita tahu, ialah
                mencari jalan keluar di antara   pembangunan.                                                                                                     Renungan apapun yang kujalani
                dua pilihan ekstrem, yaitu ber-  Parpol dipadatkan menjadi                                                                                        Hanya bisa merintis tangis
                politik dalam skema demokrasi   tiga saja, yaitu PPP, Golkar,                                                                                     Kala perasaan membelai jiwa
                liberal sepenuhnya atau memil-  dan PDI. Partai-partai Islam                                                                                      Di raut wajahku yang terluka pada mimpi yang
                ih demokrasi yang lebih sesuai   tergabung dalam PPP serta                                                                                        terasa nyata
                dengan realitas kekinian dan   partai-partai  nasionalis  dan
                kultural Indonesia.         agama non-Islam tergabung                                                                                             Penulis: Amelia Nur Haliza
                 Dalam skema demokrasi lib-  dalam PDI. Golkar, gabungan                                                                                          (Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam,
                eral, oposisi dipandang sebagai   organisasi kemasyarakat yang                                                                                    Fakultas Tarbiyah, IAIN Palangka Raya)
                hal mutlak demi adanya me-  berdiri sendiri secara politik,
                kanisme  saling  kontrol.  Opo-  kemudian menjadi kendaraan
                sisi tidak saja berfungsi sebagai   politik Presiden Soeharto sam-                                                                                                   “
                mekanisme kontrol demi ke-  pai Pemilu 1997.
                seimbangan, tetapi juga seb-  Sampai 1980-an, Indonesia
                agai lawan berdialektika yang   bertumbuh dalam berbagai                                                                                          Rindu Terlupakan
                memungkinkan terlahirnya    aspek dan menjadi negara yang
                konsep-konsep yang lebih baik   disegani dunia.  Akan tetapi,                                                                                     Damainya bunga mentari
                bagi penyelenggaraan negara.  desakan publik untuk berde-                                                                                         Merahkan dara di gubuk itu
                 Bagi sebagian kalangan, kon-  mokrasi secara terbuka dan                                                                                         Bersama cerobong asap yang terlupakan
                sep berdemokrasi seperti itu   adil bagi semua masyarakat,                                                                                        Pada hembus angin pagi itu
                bisa disebut sebagai utopis, ter-  terutama karena oligarki yang
                utama karena terdapat asumsi   telah menjadi benalu kehidupan                                                                                     Rindu gejolak pohonan
                atau bahkan prasyarat tentang   berbangsa dan bernegara, me-                                                                                      Menutupi sinar matahari
                kedewasaan berdemokrasi. Para   numbangkan Orde Baru.                                                                                             Bunga yang mekar pada siang hari
                politikus dan para pendukung-  Sejak 1998, Indonesia hidup                                                                                        Membuat indah untuk dipandang
                nya diandaikan ialah warga   dalam Orde Reformasi. De-
                negara yang matang (civilians),   mokrasi yang sebelumnya bisa                                                                                    Kicau burung yang merdu
                yang mampu berpolitik bukan   dikatakan terpimpin berubah                                                                                         Menenangkan hati yang gelisah
                hanya karena mengejar kepent-  menjadi sangat liberal. Partai                                                                                     Kau gubuk di tengah rimba
                ingan sendiri atau kelompok.   tumbuh seperti jamur dan pe-                                                                                       Menjadi saksi akan kerinduan yang terlupakan
                Namun setelah berpikir, bersi-  milihan dilaksanakan secara
                kap, dan bertindak karena fak-  langsung. Bahkan kini, dengan
                tor  citizenship,  berdemokrasi   adanya desentralisasi dan oto-                                                                                  Panorama Pantai
                pada akhirnya ialah demi keu-  nomi daerah, kepala daerah
                tuhan bangsa dan negara.    (bupati, wali kota, dan guber-                                                                                        Pagi cerah
                                            nur) juga dipilih langsung serta                                                                                      Embus angin yang kencang
                Politik akomodatif          melahirkan raja-raja kecil yang                                                                                       Hati tenang
                 Di masa demokrasi terpimpin   mengganggu pembangunan.                                                                                            Lupa segala masalah
                Orde Lama, di zaman pemerin-  Hal yang tak terhindarkan
                tahan Presiden Soekarno, de-  dalam demokrasi seperti ini                                                                                         Pepohonan yang rindang
                mokrasi yang disebut langsung,   ialah  fragmentasi  masyarakat                                                                                   Membuat sinar matahari tak terlalu terik
                jujur, dan adil pernah terjadi   yang mudah menajam. Contoh                                                                                       Batu dan kerang yang berhamburan
                pada 1955. Tingkat keterwakilan   terbaru, Pemilu Serentak 2019                                                                                   Pada pasir di tepi pantai
                partai dan golongan dinilai baik   yang membelah masyarakat atas
                dan intervensi dalam berbagai   dasar agama dan suku bangsa.                                                                                      Air laut yang dingin
                bentuknya dipandang rendah.   Bahkan, yang amat menyedih-                                                                                         Membuatku damai
                Dunia internasional melihat   kan ialah bagaimana demokrasi                                                                                       Pemandangan yang indah malam hari
                peristiwa ini sebagai hal yang   telah menjadi pintu masuk radi-                                                                                  Membuat hati ini gembira
                mengagumkan.                kalisme yang pada titik ekstrem
                 Akan tetapi, kita tahu Pres-  bisa menjadi terorisme.
                iden Soekarno di kemudian                                                                                                                Ilustrasi  Cahaya Hati
                hari bereksperimen lain. Tidak   Lebih optimistis        langsung.                   secara luas serta sejauh ini juga   yang kuat tentu juga tidak
                sabar dengan kasak-kusuk dan   Apa yang dilakukan Presiden   Presiden Jokowi menjadi   respons yang didapat positif.  bisa diabaikan. Selain kontrol   Harumnya bunga-bunga yang mekar
                kisruh politik parlementer yang   Jokowi bisa jadi terlihat seb-  pemenang pemilu karena dipi-  Cara-cara yang dilakukan   civil society, perlu kesadaran   Iringi setiap langkah
                berkepanjangan, beliau memilih   agai akomodasi reaksioner atas   lih langsung secara terbuka me-  juga berbasis akomodasi kul-  kenegarawanan yang kuat dari   Embusan angin yang kencang
                menjalankan demokrasi ter-  fenomena  fragmentasi  sosial   lalui cara-cara yang legitimate   tural, terutama dengan asumsi   para anggota  legislatif,  meski-  Buat rumput terus bergoyang
                pimpin.  Kekuatan  dibuat  me-  ini. Secara historis, jika melihat   di mata publik. Demikian juga   bahwa situasi kultural masyara-  pun berasal dari partai koalisi   Menyusuri jalan setapak
                musat di tangan satu orang yang   upaya dua presiden terlama RI   terkait dengan akuntabilitas   kat Indonesia lebih berorien-  pemerintah atau partai yang   Dipenuhi pepohonan berjajar indah
                dikelilingi  representasi  partai   dalam eksperimentasi demokra-  pemerintahannya, demokrasi   tasi  harmoni.  Gejolak  sosial   sama dengan para menteri seb-  Daun-daun rindang
                dan golongan, yang dipandang   si terpimpin, Presiden Jokowi   langsung telah memungkinkan   menjelang, di saat dan sesudah   agai eksekutif.     Jadi saksi perjalanan hidup
                revolusioner. Puncaknya pada   bisa jadi juga dilihat terjebak   kontrol yang lebih besar dari   pemilu dipandang sebagai ge-  Mudah-mudahan apa yang   Terdengar suara burung berkicau
                1965-1966, ekperimen ini gagal.  dalam kegalauan atas fenomena   masyarakat  sipil  secara  legal   jala yang mencemaskan dan   dilakukan Presiden Jokowi   Membuat jalan yang damai di kala sepi
                 Sampai taraf tertentu, kita   politik yang fragmentatif.  formal meskipun efektivitas   mengganggu harmoni. Dengan   bukan  hanya  sekadar  menjadi   Sinar mentari yang muncul dari celah pohon
                bisa melihat Presiden Soekarno   Akan tetapi, saya melihatnya   kontrol ini juga banyak diper-  merangkul partai dan tokoh-  eksperimentasi politik yang   Membuat jalan perlahan menjadi tenang
                bereksperimentasi dengan poli-  dengan cara lebih optimistis.   tanyakan.            tokoh yang berseberangan     efektif, melainkan lebih jauh   Saat hati menempuh kebahagian
                tik yang mencoba merangkul   Ada situasi berbeda dalam    Kedua, cara-cara yang di-  di masa pemilu diajak untuk   juga menjadi wahana bagi pen-
                semua golongan dalam konsep-  konteks kini Presiden Jokowi   tempuh Presiden Jokowi se-  berkontribusi, Presiden Jokowi   didikan politik bagi seluruh
                si nasionalisme-agama-komu-  bersikap dan bertindak serta   jauh ini juga telah disesuai-  terlihat ingin mengapitalisasi   warga negara. Hal itu hanya   Nama: Lisda Yanti
                nisme  (Nasakom). Akomodasi   bagaimana akomodasi politik   kan sedemikian rupa. Dalam   konsep gotong royong.    menjadi nyata jika anggukan     Prodi: Pendidikan Agama Islam
                diniatkan untuk menyelesaikan   dilakukan. Pertama, kini tengah   rangkaian  seleksi  para  calon   Sebagai penutup, kecemasan   setuju dan apatisme dikalah-  Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
                kisruh politik dan menjadikan   terjadi apa yang disebut seb-  menteri, sebagai contoh, beliau   berbagai pihak akan ketiadaan   kan partisipasi aktif yang tiada   Perguruan Tinggi : IAIN Palangka Raya
                Indonesia sebagai negara yang   agai demokrasi yang semakin   menguji reaksi pasar dan publik   pengontrol dan penyeimbang   henti.



                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST
                   P                                                                         Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7