Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 23 Oktober 2019
P. 2

OPINI








                RABU, 23 OKTOBER 2019                                                                                                                                                                02

                                 Plus-Minus Koalisi Obesitas









                                                           Penulis: Burhanuddin Muhtadi Pengajar FISIP UiN Jakarta, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia

                         ANUVER elite kian hari kian kencang jelang                                                                                                              minimal 50% plus 1 di parle-
                         pelantikan  Joko  Widodo  (Jokowi)  sebagai                                                                                                             men. Pada saat yang sama,
                                                                                                                                                                                 kedua partai ini bisa menjadi
                         Presiden periode 2019-2024. Setelah per-                                                                                                                penyeimbang kekuatan di in-
               Mtemuan Jokowi-Prabowo Subianto dan                                                                                                                               ternal koalisi sehingga Jokowi
                Jokowi-Susilo  Bambang  Yudhoyono  (SBY)  di  Istana                                                                                                             tak harus bergantung pada satu
                beberapa hari lalu, Prabowo bertemu dengan elite-                                                                                                                atau dua pemain utama koalisi
                                                                                                                                                                                 partai pendukung. Jika Jokowi
                elite  koalisi  pemerintah  yang  lain,  termasuk  Surya                                                                                                         bergantung pada satu kekuatan
                Paloh.  Spekulasi  politik  berhamburan,  terutama                                                                                                               utama partai koalisi, posisi ta-
                berkaitan dengan kemungkinan Gerindra masuk ko-                                                                                                                  war Jokowi menjadi berkurang.
                                                                                                                                                                                  Ancaman koalisi obesitas
                alisi pemerintah Jokowi jilid kedua.                                                                                                                              Di sinilah kelihaian Jokowi
                                                                                                                                                                                 dalam memainkan biduk ca-
                 Dalam konteks sistem pres-  men. Jokowi berhasil memba-                                                                                                         turnya dipertaruhkan. Jika
                idensial, koalisi pada umumnya   likkan keadaan setelah berhasil                                                                                                 dia sukses mengatur irama
                bersifat cair dan semipermanen.   menarik Golkar dan PAN ke                                                                                                      permainan internal koalisi,
                Koalisi presidensial lebih me-  koalisi,  sehingga  Jokowi  bisa                                                                                                 Jokowi akan banyak mengambil
                nitikberatkan pada demokrasi   fokus ke pemerintahan.                                                                                                            manfaat atas koalisi besar yang
                elitis yang bertumpu  pada   Pada periode kedua, Jokowi                                                                                                          dia nakhodai. Namun, koalisi
                asumsi  klasik  Joseph  Schum-  tampaknya tidak hanya men-                                                                                                       obesitas bagaikan pisau ber-
                peter (1943: 269) bahwa  “Pe-  gandalkan koalisi kemenangan-                                                                                                     mata dua. Jika disiplin koalisi
                milih hanya berguna pada saat   minimal (minimal winning                                                                                                         melemah, koalisi obesitas justru
                pemilu untuk bisa membentuk   coalition), tapi  juga  bisa jadi                                                                                                  bisa menjadi petaka.
                pemerintahan.” Dengan kata   menumpuk dukungan partai                                                                                                             Pengalaman  koalisi  gemuk
                lain, partai sekadar menjadi   hingga membentuk koalisi                                                                                                          yang dikomandoi SBY pada jilid
                office-seeking party yang kecen-  obesitas (oversized coalition).                                                                                                kedua bisa menjadi pelajaran.
                derungannya  lebih  mengede-  Hasil Pemilu 2019 sebenarnya                                                                                                       Pada saat itu, koalisi gemuk SBY
                pankan kekuasaan.          telah memberi modal politik                                                                                                           yang mencapai 75% kekuatan
                 Model demokrasi yang men-  yang cukup bagi Jokowi. Di                                                                                                           politik di parlemen justru men-
                gutamakan ideologi dan basis   atas kertas, koalisi pengusung                                                                                                    jadi bumerang.
                massa partai tak lagi jadi pan-  Jokowi di 2019 memperoleh                                                                                                        Golkar dan PKS tidak bisa
                duan. Koalisi berbasis ideologi   suara lebih dari 60%. Namun,                                                                                                   sepenuhnya dikendalikan SBY,
                (ideoligically-connected coali-  bukan berarti Jokowi akan                                                                                                       sehingga menimbulkan friksi di
                tion) sekadar impian di siang   aman-aman saja di parlemen.                                                                                                      internal koalisi. Beberapa kali
                bolong. Akhirnya, koalisi tidak   Satu atau dua partai ‘membelot’                                                                                                kedua partai koalisi ini mem-
                didasarkan pada policy-seek-  dari keputusan pemerintah,                                                                                                         buat manuver politik yang ber-
                ing, tapi lebih didasarkan pada   Jokowi dipastikan gagal meraih                                                                                                 seberangan dengan pemerintah
                perburuan rente (rent-seeking).  dukungan 50% plus 1.                                                                                                            tanpa mendapat ‘hukuman
                 Batas pemisah pemerintah   Jangan lupa, sebagaimana                                                                                                             politik’ sama sekali.
                dan oposisi tidak dipisahkan   dijanjikan  di  periode  kedua,                                                                                                    Koalisi obesitas juga potensial
                berdasarkan platform ideologi.   Jokowi akan tampil tanpa be-                                                                                                    berubah menjadi kartel politik.
                Tapi, sekadar apakah mereka   ban, terutama dalam menyuk-                                                                                                        Jika Gerindra dan Demokrat
                duduk dalam kabinet pemerin-  seskan agenda ekonomi. Jokowi                                                                                                      masuk ke pemerintahan, fungsi
                tah (the ins), ataukah berada di   sudah mengirim sinyal kepada                                                                                                  utama parlemen sebagai penga-
                luar pemerintahan (the outs).  publik bahwa fokus pemerintah                                                                                                     was pemerintah praktis lumpuh.
                 Kelebihan koalisi obesitas  ke depan adalah membenahi                                                                                                            Akibatnya, partai-partai cend-
                 Pemerintahan Jokowi jilid   sektor ekonomi. Termasuk, jika                                                                                                      erung berkolaborasi ketimbang
                kedua kemungkinan besar men-  harus menggulirkan paket ke-                                                                                                       menawarkan alternatif kebi-
                gulangi  pola pembentukan   bijakan ekonomi yang tidak                                                                                                           jakan. Menjadi bahaya jika gejala
                koalisi  pasca-reformasi  yang   populer tapi harus dilakukan                                                                                                    kartelisasi politik berujung pada
                cenderung mengutamakan     demi keberlanjutan program                                                                                                            usaha-usaha sistematik meng-
                office seeking. Jika Gerindra   ekonomi.                                                                                                                         gulirkan agenda yang berten-
                dan Demokrat masuk jajaran   Di sinilah, soliditas koalisi                                                                                                       tangan dengan spirit reformasi.
                koalisi, hampir bisa dipastikan   dipertaruhkan. Jokowi memang                                                                                                    Gerakan demonstrasi maha-
                bukan ideologi dan kebijakan   tidak bisa maju lagi di 2024, se-                                                                                                 siswa yang sempat meramaikan
                partai yang menjadi perekatnya.   hingga tak lagi terbebani secara                                                                                               jagat politik tanah air beberapa
                Perilaku partai terpisah dengan   elektoral jika harus meluncur-                                                                                                 waktu lalu jelas mengingat-
                program dan janji kampanye.  kan paket kebijakan yang tidak                                                                                                      kan bahwa gejala kartel yang
                 Jokowi sepertinya belajar   populis. Seperti mengurangi                                                                                                   Ilustrasi  mengusung semangat anti-
                dari pengalaman 2014 ketika   subsidi BBM atau merevisi UU                                                                                                       reformasi  jelas  nyata.  Jokowi
                pemerintahannya hanya men-  Ketenagakerjaan  No 13/2003                                                                                                          punya tugas suci untuk me-
                guasai 37% kursi di DPR. Aki-  yang dianggap mengganggu                                                                                                          mastikan bahwa pemerintah-
                batnya, roda pemerintahan ber-  iklim investasi.                                                                                                                 annya di periode kedua tidak
                jalan pincang karena sulitnya   Namun, meski Jokowi tak   akan tetap bertarung di Pemilu   tak bersedia mendukung ke-  mereka di pemilu nanti.  koalisi bisa membantu memas-  terkontaminasi agenda-agenda
                mengeksekusi kebijakan tanpa   bisa maju lagi, partai-partai   Legislatif 2024. Bisa jadi mereka   bijakan pemerintah yang bisa   Pada titik ini, masuknya Ger-  tikan dukungan atas kebijakan   yang justru melawan semangat
                dukungan mayoritas di parle-  politik yang mendukungnya   tak sepenuh hati, atau bahkan   menurunkan popularitas partai   indra dan Demokrat dalam   pemerintah tetap di atas angka   reformasi.

                 Bisa Apa Politisi Perempuan di Parlemen





                             Penulis: Naila Fitria Sekjen PB HMI 2018-2020 Program Manager Estetika Institute Lembaga Kajian Politik Perempuan

                 FORMASI anggota DPR       nya tidak hadir dalam sidang   banyak disorot dari kocok ulang   butuhkan performa arah dalam   undang. Kekuatan perempuan
                RI periode 2019-2024 telah   paripurna MPR RI. Keesokan   anggota DPR RI periode saat ini.  membuat kebijakan yang par-  di parlemen tampil untuk men-
                berubah. Ada sejumlah nama   harinya, saat pemilihan Ketua   Suara bermasalah   tisipatif konstruktif bagi ma-  gisi kekosongan itu. Bahkan,
                baru masuk komposisi alat ke-  MPR  periode  2019-2024, lagi-  Kehadiran  legislatif  perem-  syarakat, terutama kalangan   jika RUU berasal dari individu
                lengkapan dewan. Publik sudah   lagi banyak anggota parlemen   puan dari kalangan artis, mile-  perempuan. Dengan publik yang   dewan agar nama anggota leg-
                melihat siapa saja wakilnya   yang bolos. Berdasarkan daftar   nial, dan trah politik keluarga   tidak sabar, semestinya RUU PKS   islatif itu ditulis dalam pengu-
                dan menunggu kinerja mereka.   hadir, jumlahnya lumayan me-  masih dianggap abu-abu. Fo-  segera dituntaskan. Kehadiran   sulan RUU tersebut.
                Ketidaksabaran tersebut bisa   ningkat; 647 dari total 711 wakil   rum Masyarakat Peduli Parle-  wajah perempuan baru  cend-  Perempuan harus juga men-
                dipahami mengingat tingkat   rakyat yang terdiri dari DPR RI   men Indonesia (Formappi)   erung sedikit menggeser keper-  jadi alternatif pimpinan di
                kepercayaan publik kepada   dan DPD RI.              mengemukakan komposisi     cayaan publik dengan realisasi   parlemen. Kalau tidak ada, akan
                DPR RI mulai habis. Dari hasil   RUU PKS merupakan ala-  dari 575 anggota DPR terse-  kebijakan-kebijakan populis.   sulit perimbangannya. Perim-
                Survei LSI 2019 menemukan   san yang mana para legislatif   but ialah 458 laki-laki dan 117   Keraguan tersebut karena kalan-  bangan itu penting, tak ada
                tingkat kepercayaan publik   perempuan periode lalu tidak   perempuan. Artinya,  secara   gan perempuan sebagian besar   alternatif suara berbeda antara
                kepada DPR lebih buruk dari   begitu progresif dan hanya   persentase jumlah anggota DPR   tidak banyak memiliki catatat   anggota dewan laki-laki dan
                sebelumnya, yakni dari 1.220   menimbulkan polemik di ta-  laki-laki sebanyak 80% dan   pengalaman dalam politik atau-  perempuan. Anehnya, perem-
                responden, 84%  di antaranya   taran masyarakat. Pada proses   perempuan sebanyak 21%.  pun aktif di gerakan keperem-  puan itu selalu menjadi kom-
                percaya terhadap kinerja KPK.   pembahasan RKUHP dan RUU   Perempuan masih dipersep-  puanan. Tentu ini merupakan   ponen terhadap kerja negatif
                Disusul Presiden (79%), Kepoli-  Penghapusan Kekerasan Sek-  sikan dalam membawa isu-  syarat yang tidak membatasi   parlemen secara umum. Salah
                sian (72%), Pengadilan (71%),   sual (PKS), banyak isu terkait   isu gender pada setiap kebi-  bahwa perempuan juga berhak   satu kasus, apabila mayoritas
                dan DPR (61%).             hak perempuan dalam RUU   jakan yang menyentuh lebih   melakukan tindakan kepada   pihak menyuarakan pelemahan
                 Tingkat kepercayaan publik   tersebut yang mestinya men-  banyak porsi hidup kalangan   kebijakan di berbagai bidang.   KPK, anggota perempuan harus
                bukan tidak beralasan, mengin-  jadi medan ujian bagi politisi   perempuan. Pada periode sebe-  Namun, isu gender dalam kebi-  menyuarakan penguatan KPK.
                gat banyak kebijakan yang tidak   perempuan parlemen dalam   lumnya, perempuan parlemen   jakan menjadi salah satu raison   Sangat tidak mencerminkan
                selesai. Padahal, kehadiran   membuktikan komitmen mer-  lebih banyak menyentuh aspek   d’etre dalam segenap persoalan.  keberimbangan.
                kebijakan tersebut sangatlah   eka sebagai politisi perempuan   gender dalam pembahasan   Semestinya perempuan di   Tantangan berat legila-
                dibutuhkan. Pada minggu per-  sekaligus representasi perem-  RUU  Ketenagakerjaan. Akan   parlemen tampil menjadi al-  tif  perempuan  saat  ini  ialah
                tama setelah DPR RI periode   puan Indonesia umumnya.  tetapi, secara konsistensi, ide   ternatif lain untuk menam-  menjawab keraguan dari figur
                2019-2024 dilantik, masih saja   Ketika publik menyuarakan   legislatif laki-laki lebih kuat.   pung aspirasi.  Anggota de-  pribadi setiap caleg yang tidak
                mempertontonkan ketidakdis-  protes atas nama norma-norma   Inilah mengapa suara perem-  wan perempuan harus mampu   membentuk persepsi positif.
                iplinan. Dari total 711 anggota   yang tidak menunjukkan pem-  puan bermasalah bukan karena   menampung aspirasi. Perem-  Salah satu gerakan cepat dalam
                DPR dan DPD, hanya 376 ang-  belaan terhadap kaum perem-  porsi jumlah saja, melainkan   puan dapat menjadi alternatif   skala waktu dan mampu men-
                gota yang hadir berdasarkan   puan, politisi perempuan yang   juga menyangkut konsistensi   kegagalan kinerja parlemen   gambil satu langkah kebijakan
                absensi yang dibacakan saat   ada di parlemen justru tak tam-  perjuangan ide gender di DPR   memenuhi fungsi tugas. Fungsi   mandek periode sebelumnya.
                pembukaan  sidang. Artinya,   pak bersuara. Legislatif perem-  tidak sepenuhnya mewarnai.  utama anggota dewan, yaitu   Kalau tidak segera, lalu bisa
                sebanyak 335 anggota lain-  puan merupakan yang paling   Legislatif perempuan mem-  legislasi atau membuat undang-  apa?



                   P                                                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7