Page 17 - MATERI PEMBELAJARAN_Neat
P. 17
c. Senyawa Antibakteri dalam Tanaman Cendana
Senyawa antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit infeksi (Pelczar & Chan, 2008). Tanaman
cendana memiliki beberapa senyawa antibakteri. Berdasarkan beberapa penelitian
yang telah dilakukan, tanaman cendana menghasilkan senyawa antibakteri yang
terkandung di dalamnya, seperti kulit batang mengandung sekitar 12-14% tannin
(Kumar et al., 2015), daun tanaman mengandung saponin (Deepak et al., 2014)
dan melalui uji fitokimia yang dilakukan oleh Puspawati et al (2018)
menyebutkan bahwa daun cendana mengahasilkan alkaloid, flavonoid, terpenoid,
steroid, tanin dan fenol.
Hasil uji fitokimia juga dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kandungan
senyawa antibakteri dalam daun dan kulit batang cendana dari daerah Nusa
Tenggara Timur. Daun dan kulit batang cendana dibersihkan kemudian
dikeringkan selama satu minggu. Setelah kering langsung dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan uji fitokimia. Daun dan kulit batang kemudian dihaluskan secara
terpisah menggunakan blander. Daun dan kulit batang cendana yang telah halus
di maserasi dengan etanol 96% selama 3 hari. Larutan kemudian disaring dengan
kain saring. Hasil penyaringan tersebut diuapkan dengan rotary evaporator hingga
diperoleh filtrat steril. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa daun cendana
mengandung fenol sebanyak 5,32 mgGAE/g, flavonoid sebanyak 1,17 mg/g, tanin
sebanyak 0,11 mg/g, terpenoid sebanyak 923,10 mg/g dan alkaloid sebanyak
22,10 mg/g. Kulit batang cendana mengandung fenol sebanyak 4,51 mgGAE/g,
flavonoid sebanyak 1,13 mg/g, tanin sebanyak 0,12 mg/g, terpenoid sebanyak
935,65 mg/g dan alkaloid sebanyak 25,10 mg/g.
Nilai ekonomi tanaman cendana didapat dari kandungan minyak (santalol)
dalam kayu yang beraroma wangi yang khas. Aroma wangi tersebut berasal dari
minyak atsiri yang terkandung dalam kayu terasnya. Daerah bagian tengah
lingkaran batang (teras) mengandung minyak 4,50-4,75%, sedangkan akar
mengandung 5,50-5,70% tetapi kadar santalol teras batang lebih tinggi daripada
teras akar (Ariyanti & Asbur, 2018).
Minyak cendana juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kencing
nanah atau gonorrhea (Perry dan Metzger, 1980). Penggunaan minyak cendana
Modul Elektronik Mikrobiologi 9