Page 126 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 126
Perilaku spekulasi dari para investor sulit dibedakan karena pada ujungnya berbeda
pada level niat. Sejauh mana niat investor memberikan dananya untuk dikelola
dalam bentuk entitas usaha tertentu. Namun yang tidak kalah penting adalah
pembahasan tentang risiko investasi dalam Islam. Semua bentuk investasi
mengandung risiko atau ketidakpastian hasil. Menurut Husnan (Husnan 1996)
risiko adalah kemungkinan hasil yang menyimpang dari harapan. Besarnya
keuntungan yang diharapkan dari setiap sekuritas tidaklah sama, bergantung pada
besarnya risiko yang ditanggung investor. Namun, yang dapat dilakukan investor
adalah meminimalkan risiko dengan memperhatikan besarnya pengaruh masing-
masing faktor tersebut.
Dalam teori portofolio, risiko adalah tingkat penyimpangan terhadap keuntungan
yang diharapkan. Risiko dalam investasi timbul karena adanya ketidakpastian
waktu dan besarnya return yang akan diterima investor Menurut Zubir (Zubir
2011), faktor-faktor penyebab timbulnya risiko akan memengaruhi melencengnya
realisasi return suatu investasi terhadap nilai yang diharapkan (expected return).
Sumber risiko di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga
tabungan dan tingkat bunga pinjaman, namun di dalam pandangan Islam
variabel ini tidak berlaku, karena Islam melarang bunga.
b. Market risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh gejolak (variability) return suatu
investasi sebagai akibat dari fluktuasi transaksi di pasar secara keseluruhan.
c. Inflation risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh menurunnya daya beli
masyarakat sebagai akibat dari kenaikan harga barang-barang secara umum.
d. Business risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh tantangan bisnis yang dihadapi
perusahaan makin berat, baik akibat tingkat persaingan yang makin ketat,
perubahan peraturan pemerintah, maupun klaim dari masyarakat terhadap
perusahaan karena merusak lingkungan.
120