Page 132 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 132

(lighairihi), sehingga dapat  untuk  dipisahkan mana yang diperoleh dengan cara
                  halal dan mana yang non-halal.

                  Dana yang halal dapat diakui sebagai penghasilan sah, sedangkan dana non-halal
                  harus dipisahkan dan dialokasikan untuk kepentingan umum (Amin 2017).



                  Proses screening di atas tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di negara-negara
                  lain sperti Malaysia, Hongkong, Singapura, dan Amerika, yaitu dengan metodologi

                  yang sama, berbasis aktivitas bisnis dan rasio keuangan berbasis non-halal. Oleh
                  sebab itu, screening syariah ini dapat diadopsi dalam memilih investasi perusahaan

                  yang sesuai dengan prinsip syariah. Proses demikian untuk menghindari perusahaan

                  yang melakukan aktifitas bisnisnya menyimpang dari ketentuan syariat Islam, yang
                  sangat menjaga hak seseorang atas harta investasinya (hifz al-mal). Praktik-praktik

                  bisnis dengan dalih investasi dewasa ini banyak yang teridentifikasi “bodong” oleh
                  OJK.



                  Jenis investasi yang ada di Indonesia sangat beragam modelnya. Terdapat yang
                  memenuhi prinsip dasar syariah, namun ada juga yang tidak memenuhi ketentuan

                  syariah.  Investasi  dapat  dikatakan  memenuhi  syariah  Islam  yaitu  dengan
                  mengakomodir  beberapa  prinsip  yang  sudah  dijelaskan  di  atas.  Paparan  di  atas

                  setidaknya menjelaskan 3 (tiga) prinsip yaitu tentang kehalalannya, keberkahannya,
                  dan pertambahannya yang mencakup risiko dan keuntungan (Chair 2015). Artinya

                  investasi itu apapun jenis kegiatannya harus mengacu pada prinsip dasar ini agar

                  tidak terjerumus pada investasi yang merugikan. Dewasa ini, telah banyak jenis
                  investasi  yang  menawarkan  produknya  dengan  membabi-buta.  Tanpa

                  memperhatikan etika investasi, prinsip syariah dan aturan main yang diatur oleh
                  OJK.


                  Satgas Waspada Investasi OJK pada pertengahan Desember 2017 merilis 21 daftar

                  entitas perusahaan investasi yang harus diwaspadai masyarakat. Entitas perusahaan

                  tersebut diduga melakukan praktik bisnis yang mencurigakan. Dugaan tim Satgas
                  Waspada Investasi OJK didasarkan pada 2 (dua) alasan utama, yaitu:







                                                        126
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137