Page 42 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 42

pola pikir tentang Bank Syariah dari semua pihak tersebut di atas, sehingga dalam
                  perjalanan/operasional  Bank  Syariah  tidak  lagi  ditemukan  adanya  perbedaan

                  pendapat  yang  kontroversial.  Karena  kontroversi  yang  merebak  hanya  akan
                  membingungkan umat, yang berakibat kepada keraguan mereka untuk menyambut

                  kehadiran “bayi  ekonomi Islam” yang untuk masa sekarang ini muncul sebagai

                  pionir dalam bentuk/matra Perbankan Syariah.


                  Kurangnya  keberhasilan  Perbankan  Syariah  di  Indonesia  dikhawatirkan  akan

                  semakin  menjauhkan  umat  dari  kepercayaan  atas  kemungkinan  diterapkannya
                  konsep  ekonomi  Islam  didalam  kehidupan  nyata,demikian  hal  yang  sama

                  dikemukan oleh Bank Dunia mengingatkan kondisi ekonomi global saat ini masih
                  lemah dan rentan sehingga berpotensi semakin volatil atau kurang stabil.Selain itu,

                  negara didunia misalkan Jepang juga masih berlanjut dengan pertumbuhannya yang

                  lemah, antara lain karena dilonggarkan kebijakan moneter mereka dan penerapan
                  suku bunga negatif. Begitu pula halnya dengan kondisi negara-negara berkembang

                  yang  selama  dekade  terakhir  menjadi  mesin  pertumbuhan  global,  pada  saat  ini
                  masih menunjukkan kinerja yang tidak optimal.



                  Permasalahan  yang juga harus dihadapi, lanjutnya, adalah harga komoditas yang
                  akan  tetap  rendah  karena  pasokan  minyak  tetap  tinggi  dan  permintaan  akan

                  komoditas tersebut diperkirakan tidak bakal meningkat dengan segera.Hal tersebut

                  mengakibatkan  persoalan,  seperti  30  persen  warga  miskin  dunia  yang  hidup  di
                  negara-negara pengekspor minyak dunia akan terkena dampak, karena anggaran

                  negara-negara  tersebut  menurun  dan  berpotensi  memotong  pengeluaran  pos
                  kesejahteraan  sosial  dan  pos  anggaran  lainnya  yang  dinilai  pro-kaum  miskin.

                  Permasalahan perubahan iklim yang berpotensi menciptakan 100 juta orang miskin
                  baru, karena gejala iklim seperti El Nino (kekeringan) yang terparah terjadi sejak

                  akhir  tahun  1990-an  melanda  beragam  kawasan,  seperti  di  Afrika  Timur  dan

                  Selatan,  Amerika  Tengah,  dan  Karibia.  Permasalahan  situasi  geopolitis  yang
                  semakin  tegang  dan  bertambah  konflik  juga  menciptakan  kekurangstabilan

                  tambahan yang menghasilkan sekitar 60 juta orang diperkirakan terpaksa pindah








                                                         36
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47