Page 185 - e-MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE KELAS XI_Neat
P. 185

jamur, sel kanker, serta timbulnya alergi. Sel T ini mengalami pematangan di glandula

               timus dan bekerja secara fagositosis. Namun T limfosit tidak menghasilkan antibodi. T

               limfosit  secara langsung dapat  menyerang sel  penghasil  antigen. Sel T   kadang  ikut

               membantu produksi antibodi oleh sel B.

                     Sel T dan sel B berasal dari sel limfosit yang di- produksi dalam sumsum tulang.

               Perhatikan Gambar 11.5 Sel limfosit yang melanjutkan pematangan selnya di sumsum

               tulang akan menjadi sel B. Baik sel B maupun sel T dilengkapi dengan reseptor antigen
               di  dalam  plasma  membrannya.  Reseptor  antigen pada  sel  B  merupakan  rangkaian

               membran molekul antibodi yang spesifik untuk antigen tertentu. Reseptor antigen dari

               sel T berbeda dari antibodi, namun reseptor sel T mengenali antigennya secara spesifik.

               Spesifikasi dan banyaknya macam dari sistem imun tergantung reseptor pada setiap sel
               B dan sel T yang memungkinkan limfosit mengidentifikasi dan merespon antigen.


                     Saat antigen berikatan dengan reseptor yang spesifik pada permukaan limfosit,

               limfosit  akan  aktif  untuk berdeferensiasi  dan  terbagi

               menaikkan populasi dari sel efektor. Sel ini secara nyata       INGAT KEMBALI
               melindungi  tubuh  dalam  respon  imun.  Dalam  sistem
                                                                               Berdasarkan        cara
               humoral, sel B diaktifkan oleh ikatan antigen yang akan
                                                                               mendapatkan  imun
               meningkatkan  sel  efektor  yang  disebut  dengan  sel          atau        kekebalan,
                                                                               dikenal  dua  macam
               plasma.  Sel  ini  mensekresi  antibodi  untuk  membantu
                                                                               kekebalan,        yaitu
               mengurangi antigen.                                             kekebalan  aktif  dan
                                                                               pasif.
               2)    Kekebalan Pasif
                     Setiap antigen memiliki permukaan molekul yang unik dan dapat menstimulasi

               pembentukan berbagai tipe antibodi. Sistem imun dapat merespon berjuta-juta jenis

               dari mikroorganisme atau benda asing. Bayi dapat  memperoleh kekebalan (antibodi)

               dari ibunya pada saat masih  berada  di  dalam  kandungan.  Sehingga  bayi tersebut
               memiliki  sistem  kekebalan  terhadap  penyakit  seperti  kekebalan  yang  dimiliki

               ibunya.  Kekebalan pasif setelah lahir yaitu jika bayi terhindar dari penyakit setelah

               dilakukan suntikan dengan serum yang mengandung antibodi, misanya ATS (Anti

               Tetanus Serum). Sistem kekebalan tubuh yang diperoleh bayi sebelum lahir belum bisa

               beroperasi secara penuh, tetapi tubuh masih bergantung pada sistem kekebalan pada
               ibunya. Imunitas pasif hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja.

                                                                               Sistem Kekebalan Tubuh | 171
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190