Page 191 - e-MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE KELAS XI_Neat
P. 191
pada orang-orang pengguna obat-obat terlarang yang menggunakan jarum suntik
secara bersama- sama. Jarum suntik yang telah dipakai dapat terkena darah orang
yang memakainya, sedangkan darah dapat menjadi sarana penularan virus HIV.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memakai kondom saat berhubungan seks,
selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan berhati-hati pada saat melakukan
transfusi darah. HIV menginfeksi sel yang permukaannya terdapat molekul CD4
sebagai reseptor. Infeksi dimulai ketika glikoprotein pada HIV membentuk
tempelan ke reseptor CD4. Virus masuk ke sel dan memulai replikasi
(memperbanyak diri). Sel terinfeksi dapat menghasilkan bentuk virus yang baru. Sel T
menjadi target utama dari virus ini, sehingga efek utamanya adalah pada sistem imun.
Selanjutnya sel-sel lain yang memiliki CD4 (beberapa makrofag), subklas sel B, juga
dapat terinfeksi. pada awal-awal terjadi infeksi, sistem imun masih bekerja dengan
baik sampai beberapa tahun. Akan tetapi sistem imun dalam tubuh menurun seiring
dengan terakumulasi- nya varian baru dan antigen yang berbeda. Gambar 8 berikut
dapat memperjelas apa yang sudah dipelajari sebelumnya.
Sel T
Sel T
HIV
HIV Molekul CD4
Sumber: New Understanding Biology, Sumber: Biology, S.S. Mader Glenn dan Susan Toole
Gambar 5.9 Infeksi HIV pada sel
HIV menempel ke reseptor CD4 pada permukaan sel T dan masuk sel secara
endositosis, kemudian memperbanyak diri. Selanjutnya keluar dari sel T dengan cara
melisiskan sel atau dapat juga dengan cara eksositosis. Setelah masa delapan tahun
terinfeksi maka penderita HIV dapat menderita AIDS, dan mudah terserang penyakit
jenis lainnya, seperti tuberculosis, kanker, melemahnya ingatan, dan kehilangan sistem
koordinasi tubuh. Mengapa orang yang terinfeksi virus HIV baru dapat
Sistem Kekebalan Tubuh | 177