Page 64 - e-MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE KELAS XI_Neat
P. 64
4. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah gangguan yang menyerang salah satu organ terpenting
dalam sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes insipidus mengeluarkan urine
terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone). ADH adalah
sejenis hormon yang mengatur proses
reabsorpsi cairan pada ginjal. Kekurangan
hormon ini dapat menyebabkan jumlah
urine meningkat hingga 30 kali lipat.
5. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan
gangguan yang ditandai dengan urine
penderita mengandung glukosa. Hal ini
disebabkan karena tubuh penderita Sumber. Detikhealth.com
(https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
kekurangan hormon insulin sehingga 2434424/foto-foto-ini-buktikan-cepatnya-diabetes-
membuat-luka-jadi-infeksi)
proses perombakan glukosa menjadi
glikogen terganggu atau berkurang. Gambar 2.12 Luka pada penderita
Diabetes Mellitus
Akibatnya, kadar gula dalam darah
meningkat dan tidak dapat di reabsorbsi seluruhnya. Glukosa yang tidak dapat di
reabsorbsi di ekskresikan bersama dengan urine.
6. Nefritis (radang ginjal)
Radang ginjal atau nefritis sering kali disebabkan oleh gangguan autoimun atau
infeksi bakteri yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi pada
area di dalam ginjal, seperti glomerulus, tubulus, atau jaringan interstitial renal.
Jika radang ginjal sudah dalam kondisi kronis, maka gejala yang akan muncul
meliputi berkurangnya frekuensi buang air kecil, memburuknya fungsi ginjal, mual
dan lesu, tidak nafsu makan, serta adanya bercak darah di urine. Pengobatan yang
diberikan pada penderita radang ginjal akan disesuaikan dengan penyebabnya.
7. Sistitis dan Neuretritis
Sistitis adalah istilah yang menggambarkan adanya peradangan pada kandung
kemih. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi. Sistitis yang
disebabkan oleh infeksi atau disebut dengan infeksi kandung kemih paling sering
Sistem Ekskresi | 53