Page 58 - Modul Sejarah Peminatan
P. 58
ini diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Komisi Tina Negara (KTN) untuk memediasi sengketa Indonesia-Belanda. PBB
mengeluarkan resolusi gencatan senjata.
3) Perjuangan Diplomatik Pada tanggal 17 Januari 1948, berlangsung perundingan di atas kapal Perang
a. Perjanjian Linggarjati (15 November 1946) Amerika Serikat, Renville. Isi pokok perjanjian Renville :
Pertempuran yang terus menerus terjadi antara pihak pemuda Indonesia dan 1. Wilayah Indonesia terdiri dari Sumatera, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.
Sekutu-NICA menjadi perhatian dunia internasional. Atas prakarsa Inggris, Daerah yang diduduki Belanda melalui agresinya diakui oleh pihak RI
Belanda dan RI mengadakan perundingan. Belanda mengingjnkan Indomesia sampai dengan diadakannya plebisit (penentuan pendapat) untuk
menjadi negara persemakmuran Belanda melalui masa peralihan 10 tahun. menentukan aspirasi rakyat di daerah itu, apakah berhasrat bergabung
Namun Indoneisa menginginkan sebuah negara yang berdaulat penuh atas dengan RI ataukah tidak
wilayah bekas jajahan Belanda. Usulan pihak RI ini ditolak Belanda. Untuk 2. Pihak RI menyetujui dibentuknya Uni Indonesia-Belanda
menyelesaikan keteangan Indonesia -Belanda ini, pada tanggal 14 Oktober 1946 3. Pemeirntah RI bersedia menarik semua pasukan dari daerah-daerah
diadakan perundingan di Linggarjati. Pihak Indonesia dipimpin Sutan Syahrir, kantong grilya di daerah-daerah yang diduduki Belanda dan masuk ke
pihak Belanda oleh Wim Schermerhorn dan H.J Van Mook. Ingris diwakili oleh wilayah RI
Lord Killerm sebagai penengah.
Isi Pokok perjanjian Linggarjati : Perjanjian Renville ditandatangani pada tanggal 19 Januari 1948.
1. Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de facto RI atas Sumatera,
Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto
paling lambat 1 Januari 1949
2. Akan dibentuknya Negara Indonesia Serikat yang meliputi seluruh
wilayah Hindia-Belanda
3. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Belanda
Kapal Renville tempat dilaksanakannya perundingan
dan suasana perundingan damai Indonesia - Belanda.
Sidang Perundingan Lingarjati, tahun 1946.
c. Perjanjian Room-Royen
b. Perjanjian Renville (17 Januari 1948 dan 19 Januari 1948) Pada tanggal 19 Desember 1948 - Juli 1949, Belanda kembali menyerang
Setelah perjanjian Linggarjati, Belanda kembali menggempur RI melalui pihak RI melalui Agresi Militer Belanda II. Dalam agresi II ini, Belanda berhasil
Agresi Militer Belanda I (21 Juli - 5 Agustus 1947). Dalam pertempuran ini menguasai ibu kota RI di Yogyakarta. Akibat serangan ini, pihak internasional
Belanda berhasil menguasai Jakarta, Sumatera, Jawa Barat, Madura, dan Jawa melakukan tekanan kepada Belanda. Amerika Serikat bahkan mengancam akan
Timur. RI kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Yogyakarta. menghentikan bantuan Marshall Plan kepada Belanda.
Dunia internasional mengutuk tindakan Belanda ini. Australia, India, Uni Pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan
Sovyet, dan Amerika Serikat mendukung Indonesia. PBB kemudian membentuk resolusinya. Salah satu isinya adalah mengubah KTN menjadi Komisi