Page 44 - Legenda Naya Sentika
P. 44

Sang Bupati belum akan merasa tenang jika belum
            menumpas  perlawanan  tersebut  hingga  ke akar-akar-

            nya.  Raden  Mas  Tumenggung  Cakranegara  sudah
            mendengar kesaktian Naya Gimbal. Oleh karena itu, ia

            memilih Ki Demang Waru. Sang Bupati berpikir bahwa Ki
            Demang Waru adalah lawan yang sepadan untuk Naya

            Gimbal. Ki Demang Waru adalah teman seperjuangan
            Naya Gimbal. Mereka dahulu adalah murid dan anggota

            laskar  Pangeran  Diponegoro.  Bersama  Pangeran
            Diponegoro,  mereka  berjuang  melawan  penjajah

            Belanda.  Keduanya  prajurit  yang  gagah  berani  dan
            gigih  dalam  setiap  pertempuran.  Selain  itu,  mereka

            memiliki ketangkasan dan kesaktian yang setara dalam
            berperang.

                 Namun,  tertangkapnya  Pangeran  Diponegoro
            membuat keyakinan Ki Demang Waru goyah. Apalagi,

            pergerakan  pasukannya  makin  tersudut  dan  banyak
            prajurit  yang  gugur.  Kekuatan  pasukannya  berangsur

            melemah. Banyak di antara anggota pasukannya yang
            menyerah dan melarikan diri, kemudian beralih menjadi

            warga biasa. Sementara itu, dengan berbagai bujukan
            dan tekanan, Ki Demang Waru akhirnya mau menyerah

            dan  mendukung  Kompeni.  Ia  bersedia  menghentikan


                                         36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49