Page 11 - Indra sakti
P. 11

pakaian yang baru. Baginda raja dan permaisuri duduk
            dekat  ayunan  sang  pangeran.  Pangeran  dipangku

            oleh  baginda  raja.  Kemudian  dilanjutkan  dengan
            upacara tepung tawar oleh para sanak keluarga, para

            pembesar kerajaan, dan undangan lainnya. Sementara
            itu,  kelompok  marhaban  masih  dalam  posisi  berdiri

            menyanyikan barjanzi.
                 Sehabis upacara tepung tawar, kelompok marhaban

            pun  selesai  menyanyikan  barjanzi.  Acara  dilanjutkan
            dengan  penabalan  nama  secara  resmi  dan  diiringi

            pembacaan doa oleh ustaz kerajaan. Selesai penabalan
            nama dan pembacaan doa, sang pangeran dimasukkan

            ke dalam  buaian  atau ayunan.  Namun,  sebelumnya
            sang  pangeran  diberi  ASI  dulu  oleh  permaisuri.

            Saat  pangeran  sudah  mulai  mengantuk,  barulah  ia
            dimasukkan  ke dalam  buaian.  Ayunan  pangeran  ini

            terbuat dari rotan dan dihiasi dengan berbagai hiasan
            warna-warni.

                 Pada  saat  sang  pangeran  di  dalam  buaian,
            kelompok marhaban kembali berdiri sembari memegang

            tali  buaian  dan  mengayunnya  secara  perlahan.  Pada
            saat  inilah  syair-syair  dinyanyikan  secara  bergiliran

            oleh  kelompok  marhaban.  Pada baris  pertama  dan



                                          3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16