Page 29 - BULETIN SMKN AMPERA EDISI KEDUA
P. 29

ada  yang  datang  dan  balik  di  tenggah  jalan”,  kata  Ketua  Komite  SMKN

               Ampera.

                       Ketua  komite  komite  juga  menyampaikan  kepada  orang  tua,  agar  para

               orang tua bisa terus mengontrol dan termotivasi anak-anak untuk belajar karena

               anak  didik  lebih  lama  waktunya  di  rumah,  buka  di  sekolah.  Bahkan  ketua

               komite  memesan,  sesekalilah  orang  tua  dating  ke  sekolah  untuk  mengecek

               anaknya.

                       “saya  berharap,  mungkin  ke  depan,  orang  tua  dan  wali  datanglah  ke

               sekolah  untuk  mengecek  kepastian  anak.  Apakah  anak  datang  sekolah  atau

               tidak”, tambahnya.

                       Di kesempatan yang kedua, dalam sambutan kepala SMKN Ampera, Drs.

               Moh.  Bajher  Kamahi,  M.Pd  menyampaikan  ucapan  terima  kasih  dan

               penghargaan buat para orang tua yang sudah hadir dan dapat memenuhi ruangan

               ini. Karena kehadiran para orang tua/ wali murid yang cukup banyak, dan hamir

               ruangannya tidak bisa memuatnya.

                       “hari  ini  saya  anggap,  cukup  banyak  orang  tua  yang  hadir,  sehingga

               ruangan ini sudah semakin kecil, rasanya. Nanti kita memikirkan ruangan yang

               besar, aula. Apakah ruangan ini didesain jadi aula, atau bagaimana, nanti kita

               pikirkan”, jelas kepala sekolah di depan para undangan orang tua/ wali murid.

                       Drs.  Moh.  Bajher  Kamahi,M.Pd  dalam  sambutannya  mengutarakan

               bahwa memang sekolah sekarang itu beda dengan sekolah dulu. Sekolah dulu

               itu terlalu serius. Karena orang mau sungguh-sungguh jadi manusia. Sekarang

               sudah  manusia,  tetapi  tidak  mau  menjadi  manusia  yang  benaran.  Fakatanya

               ialah,  karena  kemudahan  informasi,  dan  kemudahan  segalanya,  semua  anak-


               anak  termanja.  Susah  kita  mengaturnya.  Sehingga  model  pendidikannya  juga
               berubah.  Dulu  yang  kita  keras-keras,  sekarang  kita  harus  lembe-lembe  (ayu-


               ayu) dengan anak-anak.      “orang tua pun harus berubah di rumah. Berubah tu,
               anak-anak tidak boleh dimarahi, dikasari, tetapi yang penting ialah, wajib diberi


               contoh”, tambahnya.



                                                                  25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34