Page 32 - BULETIN SMKN AMPERA EDISI KEDUA
P. 32
Penyelenggaraan Upacara
Saat pelaksanaan upacara, semua Bapak dan ibu guru beserta semua
peserta didik, semuanya menggunakan pakaian tenun daerah. Dalam pada itu,
ada pesan yang sangat dalam yang sebenarnya yang tersampaikan ketika pakian
adat dikenakan.
“Semua kita harus mencintai pakian adat kita. Pakain adat ini, adalah
kekakayan kita yang sudah harus digunakan oleh semua kita. Apalagi, ada nada
yang sangat positif dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, yang mana
mendukung keeksisteninya pakaian adat (tenun-red) di daerah NTT ini.
Tentunya, kita pun harus mengsupportnya. Mengsupportnya dengan
mengenakan pakaian daerah ini agar dapat dilihat. Secara tidak langsung, kita
sedang mendukung atau mempromosikan kekayaan pakaian daerah kita dan
mendukung program Gubernur kita”, kata kepala sekolah dalam sambutannya.
Selain itu, ada suatu rencana besar yang akan dibuat oleh SMKN
Ampera. Rencana besar itu adalah, pembukaan jurusan baru. Apalagi, daerah
kita kaya untuk hal-hal yang demikian.
“Sekolah kita ke depan, akan dibuka program studi baru. Program studi
Kriya, namanya. Program studi ini dibuka dalam konteks pelestarian budaya
tradisional. Tentu, ini akan membantu kita dalam melestarikan budaya dan
memobilisasi masyarakat ke arah perbaikan kualitas hidup, peningkatan
ekonomi, keterampilan, dan pengetahuannya”, menambahkan lagi.
Tentunya, dalam corak warna-warni yang ada pada tenun, indah, bagus
dan sebagainnya, karena terdiri dari berbagai macam warna-warninya benang.
Ini adalah suatu anugrah yang perlu disyukuri.
Begitu juga dengan, persatuan dan kesatuan para pemuda dulu kala.
Persatuan dan kesatuan ini ada dan dibilang kuat, indah, dan sebagainya, karena
warna warninya latar belakang, pendidikan, kepercayaan, suku dan bangsa, dan
bahasa dapat dipersatukan dalam ikrar/ sumpah dari para pemuda.
28