Page 3 - RESPON DUNIA INTERNASIONAL TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA fix
P. 3

Gambar i: Bung Karno dan para pemimpin negara lain. Dari kiri: Nehru (India), Nkrumah
                       (Ghana), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Sukarno (Indonesia), dan Tito (Yugoslavia)



                            M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada
                    hal.  40,  menjelaskan  tentang  peran-serta,  opini  dan  dukungan  nyata  Palestina  terhadap

                    kemerdekaan Indonesia , di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
                    Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini –mufti besar

                    Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:”.., pada 6 September 1944,

                    Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-
                    Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada

                    Alam  Islami,  bertepatan  ‘pengakuan  Jepang’  atas  kemerdekaan  Indonesia.  Berita  yang
                    disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-

                    Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”


                    Dukungan Mesir

                    1  Di Mesir, sejak diketahui sebuah negeri Muslim bernama Indonesia memplokamirkan
                        kemerdekaannya,  Al-Ikhwan  Al-Muslimun  (IM),  organisasi  Islam  yang  dipimpin

                        Syaikh  Hasan  Al-Banna,  tanpa  kenal  lelah  terus  menerus  memperlihatkan
                        dukungannya.  Selain  menggalang  opini  umum  lewat  pemberitaan  media  yang

                        memberikan kesempatan luas kepada para mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang

                        kemerdekaan Indonesia di koran-koran lokal miliknya, berbagai acara tabligh akbar dan
                        demonstrasi pun digelar.

                    2  Para  pemuda  dan  pelajar  Mesir,  juga  kepanduan  Ikhwan,  dengan  caranya  sendiri
                        berkali-kali  mendemo  Kedutaan  Belanda  di  Kairo.Tidak  hanya  dengan  slogan  dan

                        spanduk,  aksi  pembakaran,  pelemparan  batu,  dan  teriakan-teriakan  permusuhan
   1   2   3   4   5   6   7   8