Page 41 - e-Module K3 di Laboratorium Kimia SMA
P. 41
ini bertujuan untuk segera megeluarkan racun secepat mungkin
sebelum terserap oleh usus.
3. Bawalah ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Untuk lebih memahami
p e n a n g a n a n p e r t a m a
kecelakaan di laboratorium,
s i m a k v i d e o b e r i k u t !
Sumber:
MITVUI. (2018, Maret 14). Ada
Insiden di Laboratorium, Harus
G i m a n a ? . D i a k s e s d a r i
https://youtu.be/ODux4vGtwNu
RANGKUMAN
Simbol zat kimia berbahaya diperlukan untuk membedakan antara
bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia yang tidak berbahaya.
Setiap bahan kimia diklasifikasikan berdasarkan kriteria bahaya, yang
oleh GHS diklasifikasikan menjadi bahaya fisik, bahaya terhadap
kesehatan dan bahaya terhadap lingkungan akuatik.
Kelompok bahan dengan bahaya fisik terdiri dari explosive (mudah
meledak), oxidizing (pengoksidasi), flammable (mudah tebakar),
compressed gases (gas bertekanan), corrosive (korosif).
Kelompok bahan dengan bahaya kesehatan meliputi bahan bersifat
toxic (beracun), harmful (berbahaya), dan hazardous to health
(berbahaya untuk kesehatan).
Bahan kimia incompatible merupakan bahan-bahan kimia yang
penggunaannya bahkan penyimpanannya tidak boleh dicampur karena
dapat bereaksi dengan satu sama lain yang akan menghasilkan zat
beracun atau reaksi hebat seperti ledakan dan atau kebakaran.
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan usaha
pertolongan yang diberikan segera setelah kecelakaan dengan
memberikan pengobatan dan perawatan darurat bagi korban sebelum
pertolongan yang lebih akurat oleh dokter ahli. Pertolongan yang
diberikan bersifat sederhana dengan peralatan dasar sederhana yang
langsung diberikan di tempat kejadian.
32