Page 5 - TUGAS KELOMPOK 2 (Bag. 2)
P. 5

Tanah  terjadi  sebagai  produk  pecahan  dari  batuan  yang  mengalami

                           pelapukan  mekanis  atau  kimiawi.  Pelapukan  mekanis  terjadi  apabila  batuan
                           berubah  menjadi  fragmen  yang  lebih  kecil  tanpa  terjadinya  suatu  perubahan

                           kimiawi  dengan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi,  yaitu  pengaruh  iklim,

                           eksfoliasi,  erosi  oleh  angin  dan  hujan,  abrasi,  serta  kegiatan  organik.
                           Sedangkan  pelapukan  kimiawi  meliputi  perubahan  mineral  batuan  menjadi

                           senyawa  mineral  yang  baru  dengan  proses  yang  terjadi  antara  lain  seperti
                           oksidasi, larutan (solution), pelarut (leaching) (hardiyatmo, 2002).

                        B. Kadar Air

                                  Kadar  air  dalam  tanah  dapat  dinyatakan  dalam  persen  volume  yaitu
                           persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan

                           karena  dapat  memberikan  gambaran  tentang  ketersediaan  air  bagi  tanaman
                           pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan

                           sejumlah  tanah  basah  dikering  ovenkan  dalam  oven  pada  suhu  1000℃ −
                           1100℃ untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan

                           sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut (Wirosoedarmo, 2005).

                                  Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang
                           terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak

                           melalui  tanah  berkaitan  dengan  ukuran  pori-pori  pada  tanah.  Air  tambahan

                           berikutnya  akan  bergerak  ke  bawah  melalui  proses  penggerakan  air  jenuh.
                           Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya

                           gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakan horizontal (Hakim, 1986).
                                Tanah memiliki kadar air yang berbeda, selain itu kedalaman tanah dan

                           perlakuan juga akan membedakannya, tanah yang tidak diolah pada kedalaman
                           0-10 cm memiliki kadar air yeng lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang

                           diolah, karena tanah yang diolah terbuka pori-pori di lapisan atasnya sehingga

                           drainase berjalan dengan baik (Hermawan, 2005).
                                Koefisien air tanah yang merupakan koefisien yang menunjukkan potensi

                           ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari :
                           1.  Jenuh  atau  retensi  maksimum,  yaitu  kondisi  di  mana  seluruh  ruang  pori

                             tanah terisi oleh air.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10