Page 9 - momentum dan impuls
P. 9
The Window
The Window
The Window
of Sains
of S
of S
ains
ains
Dalam ilmu fisika dikenal adanya momentum dan impuls.
Momentum yang dimaksud disini tentu berbeda dengan
momentum yang banyak didengar atau dibaca lewat
berita di media massa. Dalam pilkada misalnya, sering
kita dengar ungkapan : “Inilah momentum yang sangat
tepat bagi kita untuk melakukan perubahan. Untuk
itulah kami hadir, …..bla….bla….bla….”
Momentum dalam fisika berarti massa yang bergerak
(bahasan fisika makro). Syarat terpenuhinya momentum
adalah, tersedianya materi bermassa (memiliki jumlah
zat) dan berada dalam kondisi bergerak (memiliki
kecepatan tertentu). Jika benda diam, maka dikatakan
tidak memiliki momentum. Atau momentumnya nol.
Momentum benda kadang dapat berubah, baik nilai
maupun arahnya. Umumnya terjadi ketika benda
tersebut mengalami tumbukan, hantaman, atau ledakan.
Ketika terjadi perubahan momentum inilah muncul
besaran fisis yang disebut impuls. Jadi impuls pada
hakekatnya merupakan perubahan momentum. Pada saat
terjadi tumbukan, ada gaya tertentu yang bekerja
dalam waktu yang sangat singkat. Karena tumbukan atau
ledakan terjadi dalam rentang waktu yang amat singkat,
maka gaya yang bekerja menjadi sangat besar.
Keduanya (gaya dan waktu) berbanding terbalik dalam
konfigurasi persamaan fisis impuls sebagai perubahan
momentum.
Hal inilah yang mendasari mengapa kita sebaiknya
memakai sepatu saat bermain sepakbola atau futsal.
Tujuannya agar waktu sentuh antara kaki dan bola
menjadi lebih lama. Efeknya kaki tidak terlalu sakit
karena gaya yang terjadi tidak terlampau besar.
Demikian pula petinju diharuskan menggunakan sarung
tangan, agar efek gaya dari pukulan yang menghantam
kepala dapat sedikit berkurang jika dibandingkan
pukulan tangan kosong. Sama dengan petarung MMA
(Mix Martial Art) yang juga harus mengenakan sarung
tangan, atau lapangan senam ritmik yang dilapisi matras
(karet) agar keamanan dan keselamatan atltet senam
dapat lebih terjaga dari benturan.
Kebalikannya untuk atlet karate, umumnya dianjurkan
sesegera mungkin menarik tangan sesaat setelah
memukul badan lawannya. Tujuannya adalah memberikan
efek gaya pukul yang besar dengan mempersingkat
waktu kontak (sentuh) tangan dengan badan lawan.
5