Page 17 - Keteraturan Yang Menakjubkan
P. 17

Ayo Membaca!




               Bacalah sebuah karangan fiksi berikut dengan seksama!








                                                    Oleh : Ria Astuti


                       Pada  malam  bulan  purnama,  langit  bertabur  banyak
               bintang,  hati  Ruri  bahagia  tak  terkira  melihatnya.  Bagi  Ruri

               malam  itu  adalah  malam  yang  sangat  istimewa,  ia  tidak  ingin
               tidur cepat-cepat, ia asik melihat langit dari jendela kamarnya

               tanpa pedulikan jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh
               malam. “Ruri, kamu kok belum tidur? Sudah malam lho sayang.”

               Ruri terkejut, tidak menyadari Mama sudah masuk ke kamarnya.
               Mama  Ruri  menyuruh  Ruri  untuk  segera  tidur,  tetapi  Ruri

               merengek minta dibacakan dongeng oleh Mamanya. Kemudian
               Mama Ruri mulai membacakan dongeng tentang Bintang Vega.     Sumber: https://bit.ly/3oRB8Kv

                       Di luar angkasa, bintang-bintang bertebaran banyak sekali, tak terhingga jumlahnya. Sama
               seperti  butiran  pasir  di  pantai,  kamu  tidak  akan  pernah  bisa  menghitungnya,  seperti  itulah

               banyaknya bintang di langit. Salah satu dari bintang itu bernama Vega, biasanya cahayanya sangat
               terang,  namun  kali  ini  ia  terlihat  redup  sekali.  Ohhh…  rupanya  Vega  sedang  bersedih.  Vega

               bertetangga  dengan  Matahari  di  luar  angkasa,  Matahari  melihat  kesedihan  Vega,  dan  ia  pun
               bertanya pada Vega. “Hai Vega, ada apa? Kenapa kamu bersedih?” Vega menjawab dengan raut

               wajah sedihnya. “Matahari, Aku malu cuma menjadi bintang kecil seperti ini. Kalau dilihat dari bumi,
               aku cuma setitik cahaya. Kadang manusia tidak peduli ada dan tiadanya aku. Berbeda sekali dengan

               kehadiran dan kepergianmu dari bumi, manusia menyambut dengan suka cita kedatanganmu di pagi
               hari, dan menikmati kepergianmu sebagai sebuah keindahan senja. Cahayamu juga sangat terang,

               kamu  menjadi  sumber  kehidupan  bagi  makhluk  hidup  di  bumi.  Manusia,  tumbuh-tumbuhan  dan
               hewan,  mereka  sangat  membutuhkan  kehadiranmu.  Vega  perlahan  menghapus  air  matanya,

               kemudian ia melanjutkan cerita kesedihannya. “Aku juga ingin seperti bulan. Manusia di bumi sangat

               mengagumi keindahan bulan, mereka merayakan bulan purnama dengan perayaan yang menarik.
               Bulan yang berbentuk sabit juga tak kalah indah, hingga dijadikan simbol suci di atas rumah ibadah.




                                                     Tema Keteraturan yang Menakjubkan                      10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22