Page 18 - Keteraturan Yang Menakjubkan
P. 18
Aku hanya dijadikan pelengkap saja pada simbol itu, aku tidak penting bagi manusia. Aku tidak
berguna, Hiks hiks hiks.”
Matahari ingin sekali memeluk Vega untuk menenangkannya, namun Matahari dan Vega
beredar pada lintasannya masing-masing, mereka tidak bisa saling menyentuh, hanya bisa saling
melihat dan bercakap-cakap. “Ohh Vega… janganlah kamu bersedih sahabat kecilku. Tahukah kamu
bahwa ada Yang Maha Kuasa yang telah mengatur semua ini dengan sangat baik? Luar angkasa ini
begitu luas dan sangat besar dengan segala benda angkasa
di dalamnya. Vega, coba kamu pikirkan sejenak, kita bisa
beredar dengan benar tanpa saling menabrak satu sama
lain karena siapa?” “Siapa? Apa ada lagi yang lebih besar
darimu, Matahari? Siapa dia” Tanya Vega penasaran.
“Tuhan. Dia Maha Besar dengan segala penciptaan-Nya,
Vega. Kita cuma makhluk ciptaan-Nya, kita sama-sama
kecil di hadapan-Nya. Lihatlah, Tuhan menciptakan kita Sumber: https://bit.ly/3gGvW9H
semua dengan sempurna, masing-masing dari kita memiliki manfaat. Tugas kita adalah beribadah
kepada Tuhan dengan menjadi manfaat bagi angkasa dan segala isinya ini.” Matahari sangat
bersemangat menjelaskan kepada Vega. “Tapi Matahari, Aku… Aku… Aku tidak bermanfaat sama
sekali. Hanya bintang kecil sebentar saja juga jatuh.” “Ahh… Vega, apakah kamu tahu tentang
bintang jatuh yang sangat menawan ketika manusia melihatnya dari Bumi? Bahkan manusia kerap
kali berdoa dan menyatakan keinginannya ketika melihat bintang jatuh, mereka menyangka itu
anugerah Tuhan .” “Benarkah itu, Matahari? Aku tidak tahu itu…” Matahari melanjutkan
penjelasannya “Vega, kamu tak usah memaksa diri jadi rembulan atau Matahari, cukuplah menjadi
bintang kecil yang bersahaja, kamu tidak perlu merasakan gerhana seperti Bulan dan Matahari.
Bersyukurlah dengan apa yang diberikan Tuhan untuk kita, Vega sahabatku. Kamu jangan bersedih,
menjadi apapun kamu saat ini, selama kamu hidup bermanfaat kamu sudah menjadi makhluk Tuhan
yang hebat. Kamu bintang yang hebat Vega, tersenyumlah, hapus air matamu.” Vegapun mulai
tersenyum. Ia tidak bersedih lagi, iapun bersinar kembali menjadi lebih terang.
“Nah dongengnya sudah selesai, Ruri. Tapi kamunya malah belum tidur.“ “Ma, Aku jadi
semakin tertarik dengan bintang-bintang, langit, dan benda-benda angkasa. Aku besok mau ya Ma
dibelikan buku-buku cerita luar angkasa.” “hmm.. boleh, tapi sekarang yang jelas kamu harus tidur
dulu.” Ruripun mencoba memejamkan matanya setelah ia melihat sekali lagi ke arah bintang-bintang
dan bulan yang bersinar terang. Pelan-pelan ia bernyanyi setelah membaca doa sebelum tidur…
Ambilkan Bulan Bu…
Sumber: www.kompasiana.com/amp/nuranice/ffa
Tema Keteraturan yang Menakjubkan 11