Page 16 - BIOLOGI KELAS 12_ 2_Neat
P. 16
a. Faktor gen
Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam
gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terben-
tuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui in-
teraksinya dengan faktor lingkungan.
b. Zat pengatur tumbuh (hormon)
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa
organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, meng-
hambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada
konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan,
tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertum-
buhan. Macam-macam hormon sebagai berikut.
1) Auksin
Auksin mula-mula ditemukan oleh Darwin,
dengan percobaan pengaruh penyinaran daerah pembentukan
terhadap koleoktil. Auksin adalah hormon daerah auxin a
pembelahan
yang berperan merangsang pembelahan sel sel
dan pengembangan sel. Hormon auksin/
IAA memiliki sifat menjauhi cahaya. auxin b
Hormon ini diproduksi pada ujung tunas diangkut
ke
akar dan batang. Pengaruh hormon auksin tangkai
bawah
dalam konsentrasi yang berbeda pada
bagian tubuh tanaman mengakibatkan c
terjadinya pertumbuhan yang tidak seim-
bang. Bagian yang mengandung auksin
lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh a. pembelahan sel secara mitoses dan
sel tidak mengalami pembesaran
yang lebih besar. Adapun bagian yang b. vakuola-vakuola terbentuk dalam
kekurangan akan mengalami pertumbuhan sitoplasma, pembesaran sel
dimulai
lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk c. vakuola-vakuola bergabung sel
batang, terjadi pembengkokan arah pertum- menjadi luas dan panjang
buhan.
Pengaruh auksin terhadap perkembangan Sumber : IGCSE Biologi DG. Mackean
sel memperlihatkan bahwa auksin dapat S Gambar 1.10 Auksin diproduksi di ujung
koleoptil
menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan
permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurang-
an tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sin-
tesis protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya
dinding sel.
Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh
pada:
a) pengembangan sel; e) partenokarpi;
b) fototropisme; f) pembentukan batang.
c) geotropisme;
d) pertumbuhan akar;
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 9