Page 53 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 53
1442) menyatakan bahwa penggunaan mata uang selain dinar dan dirham tidak
diakui. Dimasa ini mata uang fulus menjadi mata uang utama sedangkan percetakan
dirham dihentikan karena ketika itu terjadi penjualan perak ke Eropa dan impor
tembaga dari Eropa semakin meningkat. Tidak berbeda dengan pendapat Ibn
Taimiyah, al-Maqrizi juga menyatakan bahwa penciptaan uang dengan kualitas
buruk akan melenyapkan mata uang kualitas baik. Akibat kebijakan ini, inflasi terus
meningkat.
Di masa Daulat Usmaniyah, tahun 1534 mata uang resmi yang berlaku adalah emas
dan perak dengan perbandingan kurs 1:15. Kemudian pada tahun 1839 pemerintah
Usmaniyah menerbitkan mata uang yang berbentuk kertas banknote dengan nama
gaima, namun nilainya terus merosot sehingga rakyat tidak mempercayainya. Pada
perang Dunia I tahun 1914, Turki seperti negara-negara lainnya memberlakujkan
uang kertas sebagai uang yang sah dan membatalkan berlakunya emas dan perak
sebagai mata uang. Sejak ini mulailah diberlakukan uang kerta sebagai satu-satunya
mata uang di seluruh dunia.
3.4. Jenis-jenis Uang
A. Uang Barang (Commodity Money)
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditi atau bisa
diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Sebagai
medium of exchange terdapat tiga ciri penting yang harus diperhatikan:
1) Kelangkaan (Scarcity)
Supply dari medium of exchange haruslah terbatas. Apabila tidak, maka nilai
pertukaran dari komoditi tersebut tidak ada.
2) Daya tahan (durability)
Jelas bahwa medium of exchange harus tahan lama dan hal ini berhubungan
dengan fungsi ketiga dari uang secara konvensional yaitu sebagai store of
value.
3) Nilai tinggi
47