Page 40 - E-Modul Larutan Penyangga Berbasis Guided Inquiry (1)
P. 40
untuk mengeluarkan kelebihan CO2 melalui paru-paru. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
keadaan asidosis adalah penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes melitus, diare, dan mengonsumsi
makanan berkadar protein tinggi selama jangka waktu yang lama. Keadaan asidosis sementara juga
dapat terjadi karena olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama.
Sementara itu, jika darah harus menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3 akan berubah
-
menjadi HCO3 . Oleh karena itu, sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke dalam
darah membentuk H2CO3. Hal ini mengakibatkan naiknya nilai nilai pH dalam darah. Kondisi ini
disebut dengan alkalosis. Alkalosis dapat terjadi akibat muntah dan hiperventilasi (bernafas yang
terlalu berlebihan karena cemas atau berada di ketinggian).
Larutan penyangga lain yang ada dalam tubuh manusia adalah larutan penyangga fosfat yang
terdapat di dalam cairan intrasel dan kelenjar ludah. Larutan penyangga fosfat merupakan campuran
-
2-
antara H2PO4 dan basa konjugasinya yaitu HPO4 . Sama halnya dengan penyangga karbonat, prinsip
kerja larutan penyangga fosfat adalah jika dari proses metabolisme dihasilkan zat yang bersifat asam
2-
maka akan bereaksi dengan ion HPO4 menurut reaksi kesetimbangan:
+
2−
−
( ) + ( ) ⇌ ( )
4
2
4
Sementara itu, jika dalam proses metabolisme dihasilkan zat yang bersifat basa maka akan
-
bereaksi dengan H2PO4 menurut reaksi kesetimbangan:
2−
( ) + ( ) ⇌ ( ) + ( )
−
−
2
4
2
4
Sistem Penyangga dalam Industri
Larutan penyangga memiliki peranan
penting dalam bidang industri, salah satunya
dalam bidang farmasi. Banyak zat aktif dalam
obat yang harus berada pada keadaan pH
stabil. Jika nilai pH tidak stabil, maka akan
menyebabkan efektivitas zat aktif dalam obat
berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk
larutan seringkali bertindak sebagai sistem
penyangga bagi obat itu sendiri untuk
mempertahankan kadar larutan obat tetap
berada dalam trayek pH tertentu. Sebagai Sumber: https://id.pinterest.com
contoh, obat suntik atau obat tetes mata. pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan
tubuh. pH obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang
mengakibatkan rasa perih pada mata. Obat tetes mata mengandung larutan penyangga asam borat.
Asam borat mampu mempertahankan pH sesuai dengan pH air mata. Begitu pula pada obat suntik
yang harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
34