Page 190 - Kelas VIII Islam BS press
P. 190

bermanfaat bagi dirinya atau orang lain, dan sesuai dengan akal rasional, al-Qur’an
                 serta as-Sunnah. Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan dan
                 tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang beriman tanpa diikuti amal saleh, maka
                 keimanannya tidak ada artinya. Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang
                 benar maka amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt. Keimanan harus
                 dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh harus dilandasi dengan keimanan
                 yang benar.
                      Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang
                 mendatangkan mudarat baik bagi pelakunya maupun orang lain. Sungguh rugi
                 seseorang yang berbuat buruk di dunia ini, padahal dunia ini adalah ladang amal
                 untuk kehidupan akhirat. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap
                 akan mendapat balasan yang adil dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman
                 Allah Swt. dalam surat az-Zalzalah/99: 7-8 :








                      Artinya  :  “  maka  siapa  yang  mengerjakan  kebaikan  seberat  zarrah  (biji
                   sawi), niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7). Dan siapa yang mengerjakan
                   kejahatan seberat zarrah (biji sawi), dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S. az-
                   Zalzalah/99: 7-8)










                      Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
                      a.   Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
                      b.   Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

                      c.   Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an
                           dan Hadis.

                      Pernahkah kalian melihat orang atau temanmu beramal, tetapi sedikit sekali?
                 Janganlah kalian meremehkannya atau menghina karena sedikit amalnya. Sebab
                 nilai sebuah amal tidak semata-mata tergantung banyak atau sedikitnya, tetapi
                 juga terletak pada keikhlasannya. Sedangkan nilai keikhlasan amal seseorang
                 hanya Allah Swt. yang mengetahui. Allah Swt. mencintai seorang hamba yang
                 beramal secara terus-menerus meskipun sedikit. Memang yang paling baik adalah
                 beramal banyak serta ikhlas, dan dilakukan terus menerus. Rasulullah s.a.w. pernah




             180   Kelas VIII SMP/MTs
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195