Page 240 - Kelas VIII Islam BS press
P. 240

dimanfaatkan Harun ar-Rasyid untuk keperluan sosial, dan mendirikan rumah sakit,
                 lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Bayangkan, pada masa itu sudah terdapat
                 paling  tidak  sekitar  800  orang  dokter.  Di  samping  itu,  pemandian-pemandian
                 umum  juga dibangun.  Bidang  kesejahteraan, sosial,  kesehatan, pendidikan,
                 ilmu  pengetahuan, dan  kebudayaan serta kesusasteraan berada pada  zaman
                 keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara
                 terkuat dan tak tertandingi.
                    Al-Ma’mun, pengganti Harun ar-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta
                 kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing
                 digalakkan.  Untuk menerjemahkan  buku-buku Yunani,  ia menggaji  penerjemah-
                 penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak
                 mendirikan sekolah. Salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan
                 Baitul-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
                 perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat
                 kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
                    Mari kita renungkan, betapa harum citra dunia Islam waktu itu. Kaum muslimin
                 sangat  disegani  oleh  pergaulan  di  seluruh  dunia.  Waktu  itu  umat  Islam  identik
                 dengan ilmu pengetahuan. Kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan selalu
                 dipelopori  dari  kalangan  kaum muslimin.  Hal  ini  dilakukan  karena  al-Qur’ān dan
                 Hadis menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Akankah masa  kejayaan dan kemajuan
                 tersebut pada saatnya dapat terulang kembali? Jawabannya tentu ada pada benak
                 kalian para generasi muslim.



                   B    Dialog Islami
























                                       Sumber: Dokumen Kemdikbud
                                       Gambar 9.2 : Pak guru di depan kelas






             230   Kelas VIII SMP/MTs
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245