Page 243 - Kelas VIII Islam BS press
P. 243

Pada awalnya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun,
                          untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri
                          itu, Khalifah al-Mansur (khalifah ke-2) memindahkan ibu kota negara ke kota
                          yang baru dibangunnya, yakni  Bagdad,  dekat bekas ibu  kota Persia, tahun
                          762 M. Dengan demikian, pusat pemerintahan dinasti Bani Abbas berada di
                          tengah-tengah bangsa Persia. Di ibu kota yang baru ini al-Mansur melakukan
                          konsolidasi dan penertiban pemerintahannya, di antaranya dengan membuat
                          semacam lembaga eksekutif dan yudikatif.
                            Dalam bidang  pemerintahan, al-Mansur  menciptakan tradisi  baru
                          dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator dari kementerian yang ada.
                          Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh,
                          Persia. Dia juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan
                          kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk
                          Muhammad  ibn  Abdurrahman  sebagai  hakim  pada  lembaga kehakiman
                          negara.  Jawatan  pos  yang  sudah  ada  sejak  masa  dinasti  Bani  Umayyah
                          ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas. Kalau dulu hanya sekadar
                          untuk mengantar surat, pada masa al-Mansur, jawatan pos ditugaskan untuk
                          menghimpun  seluruh  informasi  di  daerah-daerah  sehingga  administrasi
                          kenegaraan  dapat berjalan  lancar.  Para direktur jawatan  pos  bertugas
                          melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah.
                            Pada  masa  al-Mahdi  (khalifah  ke-3)  perekonomian  mulai  meningkat
                          dengan peningkatan di  sektor pertanian  melalui  irigasi dan  peningkatan
                          hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Di samping itu
                          transit perdagangan antara Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan.
                          Bashrah menjadi pelabuhan yang penting.
                            Daulah Abbasiyah mengalami masa keemasan pada masa diperintah oleh
                          Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M).
                          Harun ar-Rasyid adalah seorang khalifah yang adil dan memiliki jiwa sosial yang
                          sangat tinggi. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan layanan kesehatan, dia
                          mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Pada masa
                          pemerintahannya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter.
                            Harun ar-Rasyid juga membangun tempat-tempat untuk pemandian umum
                          utuk rakyatnya. Sungguh pada waktu itu kesejahteraan, sosial, dan kesehatan
                          menjadi  perhatian  serius  pemerintah.  Untuk  mendukung  terwujudnya
                          kemajuan  tersebut, pemerintah  mendorong  tumbuhnya ilmu  pengetahuan
                          melalui sektor pendidikan.
                            Perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan
                          berlanjut  pada  saat Daulah  Abbasiyah dipimpin  oleh  Khalifah al-Ma’mun.
                          Khalifah al-Ma’mun adalah  khalifah setelah Harun ar-Rasyid.  al-Makmun
                          juga  dikenal  sebagai  khalifah  yang  sangat  cinta  kepada  ilmu  filsafat.  Pada
                          masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk





                                                           Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 233
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248