Page 42 - KORESPONDENSI BISNIS E-MODUL
P. 42

Sebelum dilakukannya pembelian, sebagai pembeli harus memperhatikan hal-hal berikut :
                     a.  Harga yang ditawarkan apakah sesuai atau tidak dengan dana yang dimiliki, sehingga
                         tidak terjadi kerugian diantara dua belah pihak
                     b.  Apakah dapat  menerima syarat-syarat yang  diajukan dalam surat penawaran sebelum
                         terjadi transaksi
                     c.  Apakah produk yang dipesan sesuai dengan yang dibutuhkan, untuk menghindari
                         pembengkakan dana

                     2.  Surat Konfirmasi Pesanan Produk
                             Surat  konfirmasi  pesanan  produk  ini  berfungsi  sebagai  bukti  kebenaran  pesanan
                     yang  telah  diberikan  oleh  pembeli.  Jadi  dalam  hal  ini,  penjual  harus  mengkonfirmasi
                     kembali barang yang telah dipesan oleh pembeli melalui surat konfirmasi produk. Dalam
                     surat konfirmasi pesanan juga dicantumkan nama produk, jumlah produk, harga, serta hal
                     lain  yang  berhubungan  dengan  surat  pesanan  yang  telah  diterima  oleh  penjual  yang
                     berhubungan dengan produk yang dipesan oleh pembeli sesuai dengan nama pemesanan.

                             Apabila  surat  konfirmasi  pesanan  telah  diterima  pembeli,  dan  data  yang  tertera
                     sesuai  dengan  pesanan  yang  diinginkan  serta  pembeli  menyetujui  syarat  tambahan  yang
                     diajukan  oleh  penjual  maka  pembeli  harus  menandatangani  surat  konfirmasi  pesanan
                     tersebut. Tanda tangan tersebut berfungsi sebagai bukti persetujuan adanya kegiatan pesan-
                     memesan  antara  pembeli  dan  penjual,  yang  nantinya  lembar  yang  sudah  ditandatangani
                     harus diserahkan kembali pada penjual sebagai bukti otentik.

                     3.  Tata cara Antisipasi Pesanan Produk
                     Terkadang  transaksi  jual-beli  (pesan-memesan)  antara  penjual  dan  pembeli  terjadi  secara
                     rutin,  yang  mana  terdapat  kejadian  disaat  penjual  mengalami  stok  produk  kosong.  Stok
                     produk kosong ini dapat berdampak bagi kedua belah pihak, karena tidak dapat memenuhi
                     satu sama lain. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal ini, dibuatnya Surat Duplikat yang
                     berfungsi :
                         a.  Penjual dapat menginformasikan pada pembeli mengenai hal yang terjadi diluar
                            rencana(seperti produk kosong, keterlambatan pengiriman , dll.)
                         b.  Mencerminkan keluwesan (dalam arti penjual bisa menemukan solusi apabila terjadi
                            haltak terduga)
                        c.  Dapat memberi penjelasan mengenai produk yang dipesan secara khusus

                     Selain itu terdapat beberapa macam bentuk pesanan (order) yang harus ditolak atau
                     dihindari oleh penjual, apabila :
                     a.  Pesanan yang tidak sesuai dengan perusahaan penjual
                     b.  Produk yang dipesan tidak tersedia dan penjual tidak dapat memenuhi
                     c.  Identitas calon pembeli yang tidak meyakinkan
                     d.  Pembeli yang tidak dapat memenuhi batas waktu kredit
                     e.  Pembeli  yang  sedang mengalami  masa  pailit (dikhawatirkan  tidak  dapat memenuhi
                         pembayaran yang disepakati), dan lain sebagainya.









                                                             33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47