Page 18 - Materi Ujian Bahasa Indonesia
P. 18
Usman Jayadi 18
- Teks pidato adalah teks/tulisan yang dibacakan oleh seseorang di depan umum untuk
menyatakan pendapat, memberikan gambaran mengenai suatu hal, dan ajakan-ajakan yang
disampaikan secara sistematis.
Naskah pidato terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu pembuka, isi, dan penutup
pidato. Biasanya, dalam soal USBN peserta didik diminta melengkapi teks pidato
yang disajikan dengan kalimat pembuka, isi, atau penutup yang tepat dari pidato
tersebut.
Untuk memudahkan menentukan kalimat pembuka, isi, dan penutup pidato, berikut ciri-
cirinya.
- Pembuka pidato berisi salam pembuka, ucapan hormat, dan ucapan syukur.
- Isi pidato berisi ulasan lengkap tentang masalah yang disampaikan dalam pidato.
- Penutup pidato berisi simpulan pidato, ucapan terima kasih, dan salam penutup.
☼ Melengkapi kalimat/teks dengan kata bentukan
Kata dasar dalam bahasa Indonesia dapat disusun menjadi kata bentukan melalui 3 (tiga)
macam proses pembentukan, yaitu:
1. Afiksasi atau pengimbuhan
2. Reduplikasi atau pengulangan
3. Komposisi atau pemajemukan
Afiksasi/Pengimbuhan, terbagi menjadi 4 (empat) macam:
- Awalan (prefiks) : imbuhan yang melekat di depan kata dasar untuk membentuk kata baru
dengan arti yang berbeda. Contoh: di- (diambil), me- (memakai), ber- (berprestasi), pe-
(pejuang), ter- (tersembunyi),se- (seseorang), dll.
- Akhiran (sufiks) : imbuhan yang melekat di belakang kata dasar untuk membentuk kata
baru dengan arti yang berbeda. Contoh: -kan (belikan), -i (warnai), -an (bulanan), dll.
- Gabungan (konfiks) : imbuhan yang melekat di depan dan di belakang kata dasar yang
sama-sama mendukung kata dasar membentuk kata baru dengan arti yang berbeda. Contoh:
ke-an (kebakaran), peN-an (pendapatan), per-an (pedesaan), ber-an (bersalaman), se-nya
(seadanya), dll.
- Sisipan (infiks) : imbuhan yang melekat sebagai sisipan di tengah kata dasar. Contoh: -em-
(kelut = kemelut), -in- (kerja = kinerja), -el- (tunjuk = telunjuk), dll.
Reduplikasi/Pengulangan, terbagi menjadi 4 (empat) macam:
- Kata ulang utuh atau murni: kata ulang yang pengulangannya sama dengan kata dasarnya.
Contoh: rumah-rumah, buih-buih, dll.
- Kata ulang berubah bunyi: kata ulang yang pengulangannya berubah bunyi, baik vokal
maupun konsonan. Contoh: bolak-balik, sayur-mayur, dll.
- Kata ulang sebagian: kata ulang yang suku pertamanya diganti dengan vokal e pepet.
Contoh: lelaki, leluhur, pepohonan, tetangga, dll.
- Kata ulang berimbuhan: bentuk pengulangan kata yang disertai imbuhan. Contoh: berlari-
lari, bersama-sama, dll.
EBOOK USBN SD/MI 2019 WWW.SEKOLAHMAYA.ORG