Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 23 Desember 2019
P. 2

OPINI








                SENIN, 23 DESEMBER 2019                                                                                                                                                              02

                    Arah Transformasi Pendidikan








                                                                                            Penulis: Yudi Latif Cendekiawan


                      ANGKAH apa yang harus diambil rezim pendidikan                                                                                                             eka tangkap dari bahan bacaan.
                      baru  saat  ruang  publik  disapu kelatahan  wacana                                                                                                        Latihan menutur bukan sekadar
                                                                                                                                                                                 membantu mengingat, melain-
                      tentang era disrupsi, dengan ultimatum ancaman                                                                                                             kan juga melatih kepercayaan
               L‘daya sintas’ tanpa jalan keluar yang terang?                                                                                                                    diri, serta pembiasaan saling
                                                                                                                                                                                 mendengar dan saling mengapr-
                                                                                                                                                                                 esiasi sesama peserta didik.
                 Diperlukan kejernihan piki-  Dengan adanya AI, keterampilan                                                                                                      Selain membaca, siswa harus
                ran, bahwa sepanjang sejarah   teknis-taktikal bisa ditangani                                                                                                    diberikan kecapakan menghi-
                peradaban manusia, kehidupan   lebih baik oleh mesin. Yang dibu-                                                                                                 tung. Pada enam tahun pertama
                sesungguhnya telah berkali-kali   tuhkan manusia justru kemam-                                                                                                   pendidikan dasar, tidak perlu
                mengalami disrupsi.        puan berpikir strategis dengan                                                                                                        diberikan pelajaran matematika
                 Zaman batu berakhir bukan   pemikiran holistis.                                                                                                                 yang rumit. Negara seperti Fin-
                karena batunya habis, melain-  Dengan big data dan connec-                                                                                                       landia dengan prestasi pendidi-
                kan karena penemuan teknologi   tivity, yangg diperlukan manu-                                                                                                   kan yang hebat pun mulai meng-
                perunggu sebagai ‘pengubah   sia adalah daya analitis-sintetis                                                                                                   hilangkan pelajaran matematika
                permainan’ (game changer).   dengan wawasan interdisiplin                                                                                                        di sekolah dasar. Pada tingkat
                Zaman perunggu berakhir bu-  dan transdisiplin. Singkat kata,                                                                                                    ini, cukuplah diberikan pelajaran
                kan karena perunggu habis,   kelebihan manusia atas mesin,                                                                                                       aritmatik sederhana sebagi dasar
                melainkan karena penemuan   dan yang perlu lebih ditekank-                                                                                                       kecapakan hidup, yang diterap-
                teknologi besi sebagai pengubah   an adalah kemampuan meli-                                                                                                      kan langsung dalam praktik ke-
                permainan, dan seterusnya.  hat hutan secara keseluruhan                                                                                                         hidupan. pelajaran matematika
                 Kalaupun ada yang berbeda,   ketimbang melihat satuan-satuan                                                                                                    bolehlah mulai diperkenalkan
                hal itu terletak pada tingkat ker-  pohon.                                                                                                                       pada kelas tujuh.
                apatan dan skala disrupsi yang   Semua ini ada implikasinya                                                                                                       Pelajaran membaca berkelin-
                ditimbulkan. Bila pada zaman   pada dunia pendidikan. Spesial-                                                                                                   dan dengan pelajaran menulis.
                dulu, jarak antardisrupsi itu   isasi secara dini harus dihindari.                                                                                               Pelajaran menulis tidak sekadar
                beringsut lambat--karena kelam-  Hingga tingkat sekolah menen-                                                                                                   diletakkan di pojok mata pelaja-
                banan penemuan teknologi baru,   gah tak perlu ada penjurusan.                                                                                                   ran bahasa, tetapi subjek tersend-
                pada masa kini, rentang antardis-  Sebaliknya, sekolah harus mem-                                                                                                iri yang terintegrasi dengan selu-
                rupsi itu begitu rapat, dengan   beri kesempatan pada peserta                                                                                                    ruh mata pelajaran. Kecakapan
                implikasi yang lebih luas caku-  dididik untuk mengenali berb-                                                                                                   menulis merupakan bekal dasar
                pannya dan dalam penetrasinya.  agai disiplin ilmu. Spesialisasi                                                                                                 bagi asah kemampuan logika,
                 Dengan tendensi kerapatan   bisa diperkenalkan pada jenjang                                                                                                     sistematika, meneliti, dan men-
                dan intensitas disrupsi seperti   perguruan tinggi. Dengan men-                                                                                                  cipta. Tak mengherankan, saat
                itu, apa implikasinya bagi dunia   genali berbagai disiplin ilmu di                                                                                              AS menyadari penurunan daya
                pendidikan? Apakah hal itu   awal pertumbuhan, pendidikan                                                                                                        saing, solusi kurikulumnya jus-
                berarti akan mengubah prinsip-  memberikan  basis  kapabilitas                                                                                                   tru mewajibkan pelajaran menga-
                prinsip pokok pendidikan, atau   yang kuat.                                                                                                                      rang di tingkat pendidikan dasar
                perubahan  yang  diperlukan   Pendidikan berbasis kapabili-                                                                                                      dan menengah (Godzich, 1994).
                terletak pada pendekatan dan   tas menuntut penyiapan peserta                                                                                                     Semua pergeseran dalam
                metodologinya saja?        didik sebagai manusia pembela-                                                                                                        pendekatan dan metodologi pen-
                 Pertama-tama harus diinsafi   jar seumur hidup. Manusia yang                                                                                                    didikan itu harus seiring dengan
                bahwa dengan kerapatan dan   selalu update dengan perkem-                                                                                                        transformasi pendidikan karak-
                intensitas disrupsi, dunia pen-  bangan baru dengan kesedi-                                                                                                      ter. Untuk itu, kurikulum pendi-
                didikan tidak bisa dikembang-  aan terus belajar memperbarui                                                                                                     dikan dasar harus menyediakan
                kan sebagai pabrik tenaga ‘siap   dirinya untuk bisa menjawab                                                                                                    peserta didik suatu wahana olah
                pakai’.                    segala macam tantangan.                                                                                                         Ilustrasi  rasa untuk mengasah daya-daya
                 Bila pendidikan terlalu fokus   Pada titik ini, kedatangan                                                                                                      afeksi yang dapat memperkuat
                menyiapkan peserta didik un-  zaman baru tidak berarti men-  dunia maya. Karya-karya sastra   yang mengancam keselamatan   mencapai level yang dikehen-  menjalani permagangan, proyek   kepekaan estetik, kehalusan
                tuk menguasai keterampilan   gubah hakikat prinsip pendidi-  dan fi lm superhero dan science   bersama (care), rasa keadilan   daki. Pelajar akan mendapatkan   kolaborasi, dan mentoring.  perasaan, keindahan perangai,
                tertentu, kecepatan kedatan-  kan. Prinsip pendidikan seumur   fiction juga bisa merangsang   dan kepantasan (fairness), kebe-  peneguhan secara positif, yang   Teknologi bisa menolong akti-  kepekaan empati dan solidaritas
                gan teknologi baru akan segera   hidup (life long education) jus-  penjelajahan imajinasi.  basan dengan menjunjung tinggi   bisa mengatasi kehilangan ke-  vitas belajar mandiri di luar kelas   sosial, sensitivitas daya spiritu-
                mengedaluwarsakan keterampi-  tru harus dibudayakan lebih   Pikiran kritis (critical thinking)   hak-hak dasar manusia (liberty).   percayaan diri. Guru-guru akan   manakala peserta didik memiliki   alitas, ketajaman rasa keadilan,
                lan yang diberikan. Dengan kata   sungguh. Suhu pendidikan kita,   sebagai pelita hidup. Untuk bisa   Lalu, kesetiaan pada institusi,   dapat mengenali secara lebih   budaya belajar dan literasi yang   semangat kebangsaan (nasion-
                lain, daya sintas dunia pendi-  Ki Hadjar Dewantara,  secara   mengarungi kehidupan era baru,   tradisi dan konsensus bersama   jelas, pelajar mana yang memer-  kuat.  alisme), dan gotong-royong. Un-
                dikan tidak bisa mengandalkan   visioner mendefi nisikan pendi-  dengan beragam ide yang saling   (loyalty), respek terhadap oto-  lukan bantuan dalam bidang apa.  Untuk  itu,  kurikulum pen-  tuk itu, kurikulum pendidikan
                pendekatan berbasis tantangan   dikan sebagai proses belajar men-  bertentangan, berebut klaim,   ritas yang disepakati bersama   Keterbukaan  pilihan  bebas   didikan dasar harus memberi   hendaklah memberi perhatian
                dan ancaman (threat based), teta-  jadi manusia seutuhnya dengan   misinformasi, berita negatif dan   (authority), serta menghormati   (free choice). Meskipun setiap   perhatian pada olah pikir lewat   pada pelajaran kesenian, moral
                pi harus dikembangkan berbasis   mempelajari dan mengembang-  bohong, belajar terampil berfi kir   nilai-nilai yang dipandang pal-  subjek yang dijarkan mengarah   pembelajaran membaca, meng-  keagamaan, kesejarahan, pendi-
                penguatan kapabilitas (capability   kan kehidupan (miko-kosmos   kritis dapat membantu mengu-  ing ‘mulia’ (santinctity). Dalam   pada tujuan yang sama, jalan   hitung, menutur, mendengar,   dikan karakter personal dan ke-
                based).                    dan makro-kosmos) sepanjang   rangi kesesatan, kegaduhan, dan   konteks Indonesia, keenam nilai   yang ditempuh oleh pelajar un-  menulis, dan meneliti dalam   wargaan, wawasan kebangsaan,
                 Dunia pendidikan tidak di-  hidup.                  pembodohan.                inti moral publik itu terkadung   tuk mencapai tujuan tersebut   kerangka budi pekerti.  dan kemanusiaan.
                siapkan sebagai pemasok ‘batu-  Manusia pembelajar harus   Keteguhan hati (persistence)   dalam Pancasila.  bisa berbeda. Pelajar akan bisa   Pelajaran membaca lebih dari   Pengembangan karakter meru-
                bata’, hanya karena ledakan   dibekali dengan dua macam   untuk mengarungi percobaan                       memodifi kasi proses belajar den-  sekadar belajar melek-huruf,   pakan pendekatan holistis yang
                permintaan batu bata, tetapi   kemampuan. Di satu sisi harus   dan tantangan, bahwa segala   Pergeseran pendekatan  gan alat-alat pembelajaran yang   atau sekadar membaca buku   menghubungkan dimensi moral
                pemasok ‘tanah liat’, yang memi-  memiliki kelenturan untuk me-  percobaan dan impian itu me-  Semuanya itu memerlukan   dirasa cocok dengannya.  pelajaran yang diwajibkan. Pe-  pendidikan dengan ranah sos-
                liki elastisitas untuk memenuhi   nyesuaikan diri dengan angin   merlukan keuletan perjuangan   pergeseran  atau  penyesuaian   Para pelajar akan belajar den-  lajaran membaca harus menjadi   ial dan sipil kehidupan siswa.
                ragam keperluan.           perubahan. Di sisi lain harus me-  jangka  panjang.  Sekolah  bisa   pada pendekatan dan metodologi   gan beragam peralatan, program,   kecapakan fungsional yang dib-  Dalam pendidikan karakter,
                 Itu sebabnya, mengapa ada   miliki akar yang kuat agar tidak   memfasilitasi  pengembangan   pendidikan. Menurut Christiaan   dan teknik sesuai dengan prefer-  iasakan (reading habit) sejak   moral  itu  ditangkap  (caught)
                tendensi di banyak negara, ter-  mudah roboh diterjang angin.   keteguhan ini lewat ajang kom-  Henny (2016), ada beberapa hal   ensinya. Untuk itu, pelajar harus   pendidikan dasar. Kecakapan   dengan keteladan, bukan dia-
                masuk Tiongkok, untuk men-  Yang pertama memerlukan daya   petisi dalam semangat kolabora-  yang patut diperhatikan sebagai   disertakan dalam penyusunan   dan kebiasaan membaca sejak   jarkan (taught) dengan hafalan.
                gubah kurikulum pembelaja-  kreatif. Yang kedua memerlukan   si, juga dengan narasi fi gur-fi gur   karakteristik pendekatan dan   kurikulum. Guru lebih berperan   dini akan memudahkan anak-  Cara mengajarkannya tidak
                ran dari spesialisasi berlebihan   daya karakter.    ternama yang mampu bangkit   metodologi pendidikan masa   sebagai mentor pendamping,   anak untuk menjelajahi dunia   terisolasi dalam mata pelajaran
                menuju penyiapan pembelajar                          dari kesulitan dan keterpurukan.  depan.              pengarah, pendorong, dan peng-  ilmu pengetahuan melampaui   tersendiri, tetapi melekat dengan
                generalis yang mampu berpikir   Menumbuhkan mental kreatif                        Aktivitas belajar di ruang kelas   hubung siswa dengan dunia luar.  batas-batas pelajaran sekolah.  seluruh rangkaian kurikulum
                independen dan inovatif.    Dalam menumbuhkan ma-    Menumbuhkan karakter       mengalami pembalikan (fl ipped   Pembelajaran berbasis proyek   Budaya baca kian penting   dan melibatkan peran komu-
                 Dalam buku Range: Why     nusia pembelajar yang kreatif,   Usaha menumbuhkan kapa-  classroom). Dengan fasilitas e-  (project-based learning). Mengi-  dihadapkan pada perluasan   nitas.
                Generalists Triumph in a Spe-  tugas dunia pendidikan adalah   bilitas kreatif peserta didik itu   learning, pelajar bisa memiliki   kuti kencederungan pilihan   terpaan media digital dengan   Sifat-sifat karakter yang dike-
                cialized World (2019), David   menumbuhkan mental kreatif   hanya bisa menghasilkan karya   lebih banyak kesempatan belajar   karier pekerjaan di era baru,   muatan pesan yang serba ringkas   hendaki harus merembesi ling-
                Epstein, setelah melakukan studi   (creative mind). Mengikuti Peter   dan luaran yang konstruktif   pada aneka tempat dan waktu,   yang tidak terlalu terikat (free-  dan instan. Tanpa tradisi mem-  kungan belajar siswa baik dalam
                komparatif secara ekstensif dan   H Diamandis, MD (2018), setida-  dan produktif bila dibarengi   juga bisa belajar jarak jauh dan   lance), para pelajar hari ini ha-  baca yang kuat akan sulit bagi   kelas, jalan masuk, gimnasium,
                lintas-profesi, menyimpulkan   knya ada lima karakteristik men-  kekuatan karakter yang memberi   belajar sendiri.  rus diadaptasikan pada praktik   generasi baru untuk memahami   kafetaria, lapangan olahraga,
                bahwa kepercayaan lama tentang   talitas yang perlu dibudayakan   landasan nilai integritas dan etos   Dengan demikian, aktivitas di   pembelajaran dan  pekerjaan   dan mengembangkan penalaran   dan tempat-tempat lainnya, yang
                perlunya menekuni spesialisasi   peserta didik.      kerja.                     ruang kelas bisa kebalikan dari   berbasis proyek. Mereka harus   panjang seperti pengetahuan-  kemudian terhubung dengan
                secara dini sebagai jalan menuju   Jiwa sungguh mencintai (pas-  Pendidikan karakter diper-  pendekatan pembelajaran kon-  belajar bagaimana menerapkan   pengetahuan  naratif  (filsafat,   praktis moral dalam realitas
                sukses ternyata hanyalah suatu   sion) terhadap apa yang dirasa   lukan untuk menempa siswa   vensional. Aspek-aspek teoritis   keterampilannya dalam jangka   ideologi, sejarah, agama, sastra,   masyarakat.
                perkecualian (exception), bukan   sebagai bakat, minat, pilihan,   menjadi pribadi baik (karakter   yang biasanya disampaikan di   pendek pada ragam situasi.  dan lain-lain). Padahal, pengeta-  Secara singkat dapat disimpul-
                ketetapan (rule).          dan impian seseorang. Kuncinya   pribadi) sekaligus warga negara   ruang kelas bisa dipelajari di   Hal ini harus mulai diperke-  huan naratif merupakan sumber   kan bahwa pendidikan itu benih
                 Dalam profesi dengan bidang   adalah mengupayakan ketersing-  baik (karakter kolektif). Antara   luar kelas; sebaliknya aspek-  nalkan pada sekolah menengah.   penemuan diri dan pembentukan   harapan. Bila masyarakat dilanda
                permainan (ruang manuver)   kapan potensi diri dengan men-  karakter pribadi dan karakter   aspek praktis yang biasanya   Pada jenjang ini, kreterampilan   karakter.  kekisruhan, kemandekan, dan
                yang terbatas, bersifat repeti-  galami secara langsung aktivitas   kolektif bisa dibedakan, tetapi   menjadi pekerjaan rumah justru   berorganisasi, kolaborasi, dan   Oleh karena itu, kemunculan   keterpurukan, dan tak tahu
                tif dan terukur dengan aturan   pengembaraan, ragam kegiatan   tidak bisa dipisahkan.  dikerjakan di ruang kelas secara   pengaturan waktu juga dapat   era disrupsi jangan jadi pem-  kunci emansipasinya, jurus pe-
                yang tetap, fokus secara dini   dan percobaan (experiential   Tentang bagaimana menjadi   interaktif. Ruang kelas menjadi   diajarkan sebagai modal dasar   benar  untuk  menelantarkan   mungkasnya adalah pendidikan.
                dalam spesialisasi ini memang   learning).           pribadi yang baik, Thomas Lick-  wahana mendiskusikan hal-hal   untuk dikembangkan pada karir   kapasitas literasi. Pendidikan   Pendidikan benih harapah harus
                bisa mengantarkan sukses sep-  Rasa ingin tahu (curiosity)   ona (2011), menengarai ada 9   yang belum jelas, juga menjadi   akademik selanjutnya.  sekolah dasar menjadi tumpuan   memprioritaskan pengembang-
                erti yang diraih Tiger Wood   dengan memfasilitasi proses   nilai inti karakter pribadi yang   ajang kerja kelompok untuk   Perluasan pengalaman lapan-  untuk membudayakan minat   kan manusia pembelajar yang
                (dalam golf) dan Polgar ber-  eksperimentasi dan penemuan.   harus ditumbuhkan: keberanian   mengaitkan hal-hal yang teoritis   gan (field experience) karena   baca, tradisi menulis, dan me-  kreatif dan berkarakter.
                saudara (dalam catur). Namun,   Peserta  didik  perlu  diberikan   (courage), keadilan (justice), ke-  ke dalam praktik.  teknologi dapat memfasilitasi   nutur. Tanpa daya interpretasi,   Proses pendidikan harus mam-
                dalam profesi  dengan  bidang   keterampilan untuk belajar men-  baikan hati (benevolence), rasa   Pembelajaran mengalami per-  secara lebih efi sien pembelajaran   daya baca, daya tulis, dan daya   pu mengembangkan kreativitas
                permainan yang kompleks, sal-  gajukan pertanyaan, hipotesis,   terima kasih (gratitude), dan   sonalisasi (personalizing learn-  aspek-aspek teoritis pada domain   menutur, perkembangan kreati-  berbasis keragaman kecerdasan
                ing berhubungan, berubah cepat   mendesain eksperimentasi, men-  kebijaksanaan (wisdom), wawas   ing). Para pelajar akan belajar   tertentu, kurikulum akan mem-  vitas manusia tidak meliliki lan-  insani dengan panduan kompas
                dan sulit diprediksi, spesialisasi   gumpulkan data, dan merumus-  diri (refl ection), rasa hormat (re-  dengan alat-alat pembelajaran   beri ruang pagi pengembangan   dasan yang kuat. Oleh karena itu,   nilai yang dapat menjaga keselar-
                dini tidak menolong. Diperlukan   kan kesimpulan.    spect), tanggung jawab (respon-  sesuai dengan kapabilitas dirin-  keterampilan dalam pengalaman   harus disediakan wahana bagi   asannya dengan tertib kosmos
                range berpikir yang lebih luas   ‘Keliaran’ imajinasi dengan   sibility), serta pengendalian diri   ya. Pelajar yang memiliki kecaka-  langsung.  anak-anak untuk membaca atas   dan harmoni dunia. Dengan cara
                dan adaptif dengan konteks dan   membiarkan alam terkembang   (temperance).     pan di atas rata-rata pada subjek-  Sekolah/universitas akan me-  pilihannya sendiri.  itu, menurut Ki Hadjar Dewant-
                perubahan.                 menjadi guru. Program-program   Tentang bagaimana menjadi   subjek tertentu akan ditantang   nyediakan kesempatan yang   Sekolah hanya menyediakan   ara, manusia pembelajar bisa,
                 Disrupsi kehidupan akibat   pengajaran yang terstruktur den-  warga negara yang baik, Jona-  dengan tugas dan pertanyaan   lebih luas untuk meraih keter-  bahan-bahan bacaan yang se-  “mangaju-aju salira, mengaju-aju
                perkembangan artificial intel-  gan basis hafalan bisa mengerdil-  than Haidt (2012), menengarai   yang lebih berat, sedangkan pe-  ampilan dalam dunia nyata ses-  jalan dengan misi pendidikan   bangsa, mangaju-aju manungsa”
                ligence (AI), big data, dan con-  kan imajinasi. Perkembangan   ada 6 nilai inti moral publik   lajar yang mengalami kesulitan   uai dengan preferensinya. Kuri-  budi-pekerti. Setelah membaca,   (membahagiakan diri, membaha-
                nectivity, menambah arti penting   imajinasi siswa bisa difasilitasi   sebagai basis karakter kolektif ke-  akan mendapatkan kesempatan   kulum akan menciptakan lebih   anak-anak juga harus dilatih un-  giakan bangsa, membahagiakan
                wawasan berpikir generalis.   dengan permainan berselancar di   wargaan: peduli terhadap bahaya   yang lebih banyak hingga bisa   banyak ruang bagi pelajar untuk   tuk menuturkan apa yang mer-  kemanusiaan).



                   P
                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST                                         Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Puruk Cahu : Trisno, Buntok : Shinta,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : -, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan Ismail,
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD :-.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab  : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan          : Revy Apriani                               Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                : Hairil Supriadi                            (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                    : -                                          Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7