Page 164 - Kisah Burung Elang Burung Gagak 45 Dongeng Anak Inspiratif by Sunarti, Agus Sudono, Endro Nugroho, Umi Farida, Esti Apisari (editor) (z-lib.org)
P. 164

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -




                            Gagak Pecundang
                       dan Bulu-Bulu Pinjaman







                 uatu hari seekor gagak terbang melintasi kebun istana raja. Ia tidak
                 hanya takjub, tetapi juga iri melihat sekumpulan burung merak istana
            Syang berbulu cantik dan mewah.
                 Sementara, Gagak Hitam bukanlah seekor burung yang cantik; juga
            bukan burung yang baik. Pikirnya, ia harus berdandan seperti merak jika
            ingin diterima dalam kelompok burung cantik itu. Maka, ia memunguti bulu-
            bulu merak yang rontok dan menancapkannya di antara bulu-bulu hitamnya.
                 Berdandan dengan bulu-bulu  merak itu,  ia berlenggang dengan
            angkuhnya di depan burung-burung gagak yang lain. Lalu, terbanglah ia
            ke kebun istana dan bergabung dengan kawanan merak. Namun, mereka
            dengan mudah mengenalinya. Merasa  ditipu,  merak-merak  itu dengan
            marah mengeroyoknya. Mereka mencabuti bulu-bulu merak dan sebagian
            bulu-bulu Gagak.
                 Gagak yang malang kembali ke kawanannya dengan sedih. Akan tetapi,
            kejutan tak menyenangkan lainnya sudah menunggu. Kawanannya belum
            melupakan sikapnya yang angkuh terhadap mereka. Mereka menghujaninya
            dengan patukan dan ejekan untuk menghukumnya.


                 Bulu-bulu pinjaman tidak membuat seekor burung menjadi tampak
            lebih indah.












                                      KISAH BURUNG ELANG DAN BURUNG GAGAK  151
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169