Page 41 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI MEI 2021 VERSI ONLINE
P. 41
mah dan fungsi zakat bagi mu- Selebihnya secara mendasar,
zakki, -sebagaimana dijelaskan zakat –sebagaimana disimpulkan
al-Thabari- yaitu menjadikan me- dengan bernas oleh para ula-
reka bersih dari dosa-dosa yang ma- adalah batas minimal keder-
mereka perbuat. Hikmah kedua mawanan seorang mukmin dan
adalah Allah menumbuhkan dan sama sekali bukan batas maksi-
mengangkat derajat mereka dari mal.(al-Mawsu’ah al-Fiqhiyyah
posisi kelompok munafik ke ma- al-Kuwaitiyyah: XXIII / 229)
qam orang-orang ikhlas. Kadar zakat adalah suatu ba-
Khusus terkait dengan zakat tas minimal sebuah kesadaran
fitrah terdapat penjelasan ten- yang semestinya dimiliki seorang
tang fungsinya sekaligus kaitan- mukmin. Pelepasan kepemilikan
nya dengan puasa Ramadhan (berderma) kepada pihak lain
sebagai ibadah yang mendahului. adalah bagian dari ibadah yang
Ibn Abbas r.a menjelaskan: mempunyai peran menentukan
dalam berislam (berserah diri
ِ
ِ
مَّلسو هيَلع هَّللا ىَّل َ ص - هَّللا ُلوسر ضرَف hanya kepada Allah). Dalam ba-
َ َ َ ْ َ ُ
ُ َ َ َ
ِ
ْ ِ ْ
ِ ِ
ِوْغَّللا ْ نم ِمئا َّ صلل ًةر ْ هُط ِرطفلا َةاَكَز - gian hadis yang panjang, Nabi
َ
bersabda:” Sedekah adalah bukti
ِ
ِ
اَهاَّدأا ْ نمَف ،ِنيكاسمْلل ًةمْعُطو ، ِ ثَفرلاو (burhan)” (H.R. Muslim). al-Nawa-
َ َ
َ
َ
َ
َّ َ
wi dalam Syarah Arbainnya
ِ
اَهاَّدأا ْ نمو ،ٌةَلوبْقم ٌةاَكَز يِهَف ،ةاَل َّ صلا َلبَق menjelaskan, bahwa maksudn-
ْ
ُ َ
َ َ
َ
ya sedekah itu merupakan bukti
ِ
ِ
ِ تاَقَد َّ صلا ْ نم ٌةَقَد َ ص يِهَف ،ةاَل َّ صلا َدْعب atas keimanan pelakunya, sebab
َ َ
orang munafik –apalagi kafir- ti-
“Rasulullah menfardhu- dak akan bersedekah karena Al-
kan zakat fitrah sebagai sarana lah.
penyuci bagi orang yang ber- Adapun waktu pengumpulan-
puasa (Ramadhan) dari dosa nya sebagai fungsi penyempurna
perbuatan yang sia-sia dan pe- puasa wajar jika syariat menem-
langgaran yang berbau seksu- patkan pada akhir momentum
al, sekali gus menjadi makanan puasa tersebut, baik sehari mau-
bagi orang miskin. Barang siapa pun dua hari sebelumnya hingga
menunaikannya sebelum sholat momentum terakhir menjelang
(idul fitri), maka itu adalah se- shalat sebagaimana keterangan
dekah yang maqbul (diterima). Ibn Umar (Shahih al-Bukhari,II/132)
Barang siapa yang menunaikan- Dalam hal ini al-Syafi’i membole-
nya setelah sholat, maka itu hkan untuk menunaikan zakat
sedekah biasa sebagimana se- fitrah di awal Ramadhan (al-
dekah-sedekah yang lain.”(HR. Fiqh al-Islami,III/2042) dan tidak
Abu Dawud no:1609 dan Ibn Ma- satupun yang menganjurkan
jah no:1827) penyegeraan. Wallahu a’lam
Ramadhan 1442/Mei 2021 | MULIA 37