Page 219 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 219

40  Gouvernement en ondernemers (Pemerintah dan pengusaha)


               Pada tanggal 24 Augustus 1921 atas prakarsa Presiden Nederlandsche Handel-Maatschappij /
               NHM (Maskapai Dagang Belanda), C.J.K. van Aalst, didirikan Ondernemersraad voor
               Nederlandsch-Indië / Onrani (Dewan Pengusaha untuk Hindia-Belanda). Ini terjadi akibat
               ketidakpuasan terhadap kebijakan Gubernur-Jenderal J.P. van Limburg Stirum (1916-1921),
               yang menurut pandangan dunia usaha lebih memperhatikan kepentingan masyarakat
               Indonesia daripada kepentingan ekonomi. Hal itu antara lain terlihat dari niatnya untuk
               menjadikan bagian areal gula untuk budidaya paksa padi. Periode singkat dari konjungtur
               tinggi sesudah Perang Dunia Pertama (1914-1918) menyebabkan peluasan aparat pegawai dan
               peningkatan pengeluaran pemerintah: terutama pengeluaran luar biasa yang dapat
               dipinjamkan, meningkat kuat. Semua pegawai itu dengan ketentuan dan peraturan mereka
               tidak hanya memiliki nilai gangguan tetapi juga memakan banyak uang pajak. Hutang yang
               tinggi merusak kredietwaardigheid (kreditabilitas) dari Hindia. Bukan pemerintah tetapi para
               pengusaha barat yang terbaik dan paling siap memakmurkan tanah jajahan: mereka memiliki
               pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengeksploitasi kekayaan alam dan mereka
               menyediakan kesempatan kerja. Pemerintah harus memberikan jalan yang bebas bagi mereka.

               Dewan Pengusaha (untuk Hindia-Belanda) mengurus kepentingan umum dari para pemilik
               dan direksi kepala perusahaan-perusahaan Hindia yang tinggal di Belanda, terutama di bidang
               pajak dan perundang-undangan perburuhan. Ini terjadi dengan mengadakan pertemuan-
               pertemuan, menyebarkan peraturan dan perundang-undangan yang relevan, menyusun advis
               tentang rencana kebijakan ekonomi, dan menampilkan diri secara intern dan ekstern sebagai
               satu organisasi. Perusahaan-perusahaan suri teladan seperti NHM, Deli-Maatschappij,
               Billiton-Maatschappij, dan Koninklijke Paketvaart-Maatschappij / KPM (Perusahaan
               Pelayaran Kerajaan), dan juga sejumlah cultuur- en handelsondernemingen (perusahaan
               dagang dan budidaya tanaman), vervoersmaatschappijen (perusahaan angkutan), dan
               nutsondernemingen (perusahaan umum) adalah anggota Dewan Pengusaha. Bersama-sama
               mereka membentuk jaringan yang berpengaruh dengan relasi-relasi dalam politik. Kantor
               pusat Dewan di Kneuterdijk Den Haag tersebut terletak dalam jarak jalan kaki ke
               Kementerian Urusan Tanah Jajahan.

               Kepengurusannya terdiri atas para wakil dari semua kelompok perusahaan anggota yang
               tercakup: ‘verkeerswezen te land’ (urusan lalu lintas di negeri); ‘transoceanische en Oost-
               Aziatische stoomvaart’ (pelayaran kapal uap lintas samudra dan Asia-Timur); ‘suiker-,
               rubber-, thee- en koffiecultuur; kinacultuur en kinafabricatie’ (budidaya gula, karet, teh, dan
               kopi; budidaya dan fabrikasi kina); ‘Sumatra- en Oost-Java tabakscultuur’ (budidaya
               tembakau Sumatra dan Jawa Timur); ‘Vorstenlandse cultures’ (budidaya tanaman di keempat
                                 50
               wilayah kerajaan);  ‘nieuwere cultures (oliepalm; cassave en sisal)’ (budidaya tanaman yang
               lebih baru: minyak kelapa sawit; singkong dan sisal); ‘bankwezen (de Nederlandsche Handel-
               Maatschappij vormde een aparte groep)’ (perbankan, NHM membentuk kelompok yang

               50
                 Kesunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Kerajaan Mangkunegara, dan Kerajaan Paku Alam.
               218
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224