Page 50 - Pembelahan Sel
P. 50
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet
betina. Proses ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji
(ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal
putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofit yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit
mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya
berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi dan mati,
tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup
ini mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-
turut, tanpa diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah
sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang mengan dung
delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit (integumen).
Di ujungnya terdapat sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat
masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng-
alami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi
sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti
antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini disebut
inti kandung lembaga sekunder. Ini berarti kandung lembaga telah
masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.
48