Page 38 - E-Modul Keanekaragaman Hayati_Amelia_Neat
P. 38

Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang

               dimanfaatkan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap
               memelihara  dan  meningkatkan  kualitas  keanekaragaman  dan  nilainya.  Keberhasilan  upaya

               konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, erat kaitannya dengan pencapaian 3
               sasaran utama konservasi atau yang disebut dengan Strategi Konservasi, yaitu:

                a.  Perlindungan  Sistem  Penyangga  Kehidupan,  yaitu  menjamin  terpeliharanya  proses
                    ekologi yang menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan

                    dan kesejahteraan manusia.

                b.  Pengawetan  Keanekaragaman  Jenis  Tumbuhan  dan  Satwa,  yaitu  dengan  menjamin
                    terpeliharanya  keanekargaaman  sumber  genetik  dan  tipe-tipe  ekosistemnya  sehingga

                    mampu  menunjang  pembangunan,  ilmu  pengetahuan,  dan  teknologi  memungkinkan

                    kebutuhan manusia yang menggunakan sumberdaya alam hayati bagi kesejahteraan
                c.  Pemanfaatan  Secara  Lestari  Sumberdaya  Alam  Hayati,  merupakan  suatu  usaha

                    pembatasan/pengendalian  dalam  pemanfaatan  sumberdaya  alam  hayati  sehingga
                    pemanfaatan tersebut dapat dilakukan secara terus menerus di masa mendatang dengan

                    tetap menjaga keseimbangan ekosistemnya.

                    (Sumber: 1) Departemen Kehutanan RI. 1990. Konservasi Sumberdaya Alam, Perlindungan, Pengawetan,
                    Pelestarian dan Pemanfaatan. Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Pendidikan Konservasi
                    Sumberdaya  Alam  dan  Lingkungan.  IKIP  Yogyakarta  dan  WANAGAMA.  2)  Suhartini.  2009.  Peran
                    Konservasi  Keanekaragaman  Hayati  dalam  Menunjang  Pembangunan  yang  Berkelanjutan.  Prosiding

                    Seminar  Nasional  Penelitian,  Pendidikan  dan  Penerapan  MIPA.  Fakultas  MIPA,  Universitas  Negeri
                    Yogyakarta).
               Berikut ini adalah beberapa upaya konservasi:

                1.  Konservasi in-situ, yaitu salah satu sistem konservasi  yang bertujuan melestarikan dan
                    melindungi  keanekaragaman  hayati  di  dalam  ekosistem  aslinya.  Penerapan  konservasi

                    dengan  cara  ini  ditandai  dengan  ditetapkannya  batas-batas  kawasan  konservasi  yang

                    melindungi  ekosistem  dari  gangguan  aktivitas  manusia  yang  merusak.  Contoh  bentuk
                    kawasan konservasi ini adalah: cagar alam, suaka margasatwa, suaka perikanan, taman

                    nasional  (Sumber:  Krishnamurti  Yani.  1997.  Perlindungan  Keanekaragaman  Hayati  dan
                    Permasalahannya. Pusat Pengembangan Teknik dan Lingkungan Hidup: UNISBA).

                2.  Konservasi  ex-situ,  yaitu  konservasi  yang  bertujuan  melakukan  pemeliharaan  dan

                    budidaya (penangkaran) keanekaragaman hayati  yang dilakukan di luar habitat aslinya
                    seperti di kebun botani, kebun binatang, aquarium, Bank Gen, dan lembaga sejenis yang

                    menjaga  dan  memperkembangkan  jenis-jenis  flora  dan  fauna.  Contohnya  aktivitas



                                                                                                       31
                 E-Modul Keanekaragaman Hayati / Kelas X SMA/MA
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43