Page 156 - PRAKTIS BELAJAR FISIKA KELAS X
P. 156

Jawab                                                      3 Ω
                                          Voltmeter V mengukur tegangan antara titik A dan B. Karena       A
                                          voltmeternya ideal, tegangan antara titik A dan B sebelum
                                          dan sesudah voltmeter terpasang adalah sama. Oleh karena           2 Ω
                                          itu, lepas dulu voltmeter dari rangkaian. Dengan mengguna-  12 V, 1 Ω
                                          kan  Hukum Tegangan Kirchhoff untuk rangkaian sederhana
                                          diperoleh                                                        B
                                                            ∑E     (12 V)
                                                         I  =  =           = 2 A
                                                                     3
                                                            ∑ R  (2  + + 1)  Ω
                                          Dengan demikian, tegangan antara titik A dan B adalah
                                                                  V  = IR = (2 A)(3  Ω) = 6 V
                                                                    AB
                                          Jadi, voltmeter akan menunjukkan angka 6 V.

                                          2. Amperemeter
                          R
               a                      b   Amperemeter disingkat ammeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
                 I         a              arus listrik. Ketika digunakan, ammeter harus dirangkai seri dengan yang
                                          diukur, seperti diperlihatkan pada Gambar 8.18.
                      R       R               Berbeda dengan voltmeter, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
                                A
               a               A      b   akurat, hambatan dalam ammeter harus jauh lebih kecil daripada hambatan
                 I'        b              yang diukur arusnya. Seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 8.18, jika
                                          sebelum dipasang ammeter, arus yang melalui R adalah I, maka setelah R
                          Gambar 8.18     diserikan dengan R , arus yang melalui R akan turun menjadi I'. Hal ini
                                                             a
                    Arus pada R, (a) sebelum  terjadi karena hambatannya bertambah besar menjadi R + R , sedangkan
                                                                                                     a
                    dipasang ammeter dan (b)  tegangannya tetap. Oleh karena tegangan sebelum dan sesudah dipasang
                    ketika dipasang ammeter.  voltmeter tetap, maka berlaku
                                                                       IR = I'(R +R )
                                                                                  d
                                          sehingga

                                                                               R
                                                                         '
                                                                        I = I
                                                                               +
                                                                             RR   d
                                              Persamaan ini menunjukkan bahwa agar I' ≅ I, maka R + R   ≅ R. Keadaan
                                                                                                   a
                                          ini akan dicapai jika R  jauh lebih kecil daripada R dan idealnya R  = 0. Akan
                                                                                                       a
                                                               a
                                          tetapi, tentu saja tidak mungkin dapat membuat ammeter dengan hambatan
                                          dalam nol. Paling tidak, ammeter yang digunakan harus memiliki hambatan
                                                  1
                                          dalam       kali dari hambatan yang diukur arusnya. Jika hal ini dipenuhi,
            nI       I                           100
             m       m
                          A               kesalahan hasil pengukuran hanya sekitar 1% dan dikatakan cukup akurat.
                           R a                Seperti halnya pada voltmeter, batas ukur ammeter juga dapat
                   (n – 1)I m             ditingkatkan.  Misalnya, Anda akan mengukur arus listrik yang besarnya
                                          nI , dengan n bilangan bulat positif dan I  adalah batas ukur ammeter.
                                                                                   m
                                            m
                           R sh           Dalam hal ini Anda harus memasang hambatan paralel, R , (disebut
                                                                                                      sh
                          Gambar 8.19     hambatan shunt) dengan ammeter seperti diperlihatkan pada Gambar 8.19.
                                          Hal ini dilakukan agar arus yang besarnya nI  tadi terbagi menjadi I  pada
                   Batas ukur ammeter dapat                                          m                     m
                ditingkatkan dengan memasang  ammeter dan (n–1) I  pada hambatan R . Oleh karena R  paralel dengan
                                                                                sh
                                                              m
                                                                                                 sh
                           hambatan shunt.  R , tegangan pada keduanya sama sehingga berlaku
                                           a
                                                                     (n – 1)I R  = I R
                                                                            m  sh  m  a
                                          dan diperoleh
                                                                                R
                                                                          R =  n − a 1                     (8–22)
                                                                            sh


              148  Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161