Page 11 - E-MODUL PENINGGALAN SEJARAH KOLONIALISME BELANDA DI BENGKULU KELAS V FINAL II
P. 11

Ayo Membaca


                              Peristiwa Kedatangan Bangsa Belanda di Tanah Bengkulu

                     Mulai  akhir  abad  XV,  bangsa  Eropa  berusaha  melakukan  penjelajahan  samudra.

               Salah satu faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah karena
               ingin  mencari  sumber  rempah-rempah.  Bagi  orang  Eropa  rempah-rempah  tidak  hanya
               digunakan  sebagai  penyedap  makanan  tetapi  juga  sebagai  pengobatan  dan  wewangian.

               Selain itu juga, pada musim dingin rempah-rempah digunakan sebagai penghangat tubuh
               serta pengawet daging. Selain kaya akan manfaat, rempah-rempah pada masa itu memiliki
               nilai  ekonomi  yang  sangat  tinggi.  Hal  inilah  yang  memicu  bangsa  Eropa  seperti  Portugis,

               Inggris,  dan  Belanda  berlomba-lomba  mencari  pulau  penghasil  rempah-rempah  untuk
               mendapatkan keuntungan yang berkali-kali lipat.
                     Berdasarkan data sejarah, hasil bumi yang menjadi komoditi dagang utama di wilayah

               Bengkulu pada abad 16 M adalah lada. Selain lada, barang-barang dagang lain yang dijual
               belikan  adalah  kelapa,  kopi,  cengkih,  kemiri,  rotan,  dan  hasil  bumi  lainnya.  Keadaan  ini

               menjadikan  Bengkulu  sebagai  wilayah  yang  memiliki  potensial  sebagai  sumber  pemasok
               rempah-rempah bagi pedang-pedagang Eropa seperti Belanda dan Inggris.
                                                           Sekitar  tahun  1624,  pedagang-pedagang

                                                        Belanda  (Veranigde  Oost  Indische  Campagnie)
                                                        mendarat  di  kerajaan  Selebar.  Pertama  mereka
                                                        mengadakan  peninjauan  terhadap  perdagangan

                                                        lada  dan  hasil  bumi  lainnya.  Kemudian  pada
                                                        tahun   1660    pedagang-pedagang       Belanda
                                                        dengan  kapal  dagangnya  yang  dipimpin  oleh

                                                        Komisaris  Balthasar  Bort  berlabuh  di  Muara
                                                        Sungai Jenggalu. Kedatangan mereka bertujuan

                                                        untuk  membahas  perdagangan  lada  dan  hasil

                              Gambar 1.1                bumi lainnya dengan Raja Selebar.
                           Sumber: bpcbjambi

                     Pada tahun 1664, Belanda mendirikan kantor lada di Jenggalu. Pada masa itu pula,

               pedagang  Inggris  secara  diam-diam  mengikat  perjanjian  perdagangan  dengan  kerajaan
               Selebar. Inggris membujuk kerajaan Selebar untuk memutuskan ikatan kerja sama dengan
               pedagang  Belanda.  Hal  ini  bertujuan  agar  Inggris  dapat  memonopoli  perdagangan  hasil

               bumi  kerajaan  Selebar.  Pada  tahun  1670,  pedagang-pedagang  Belanda  (VOC)



                                               E - M o d u l   T e m a t i k   K e l a s   V   T e m a   7    7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16