Page 51 - E-MODUL AKT PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 51
B. Landasan Hukum Syariah
Tabungan dalam perbankan syariah diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia, Al-Qur‟an serta hadist riwayat Nabi Muhammad saw. Simaklah landasan hukum syariah yang
mengatur tabungan dalam perbankan syariah di bawah ini:
1. Al-Qur‟an
Allah SWT mengatur hal-hal yang berkenaan dengan
tabungan, walaupun secara umum dalam Al-Qur‟an.
Merdeka Literasi
Firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Ma‟idah/5:2:
“dan tolong-menolonglah dalam dalam (mengerjakan) Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil
Dalam Perbankan Syariah
kebajikan..........”
2. Al-Hadist Anda telah mempelajari nagi hasil atau
nisbah dalam perbankan syariah pada bab
Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Ibnu Abbas 3. Nisbah merupakan keuntungan bersih
“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan dari usaha atau investasi yang sudah
dijalankan. Anda dapat menambah
harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan wawasan tentang nisbah pada perbankan
kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi syariah dengan membuka laman berikut.
lautan dan tidak menuruni lembah serta tidak https://slideplayer.info/slide/2594047/
Silahkan Anda berdiskusi bersama teman
membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu
dan presentasikan hasil diskusi Anda!
dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung
risikonya. Persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkan”
(HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)
Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Ibnu Majah
“Nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah yaitu jual beli tidak secara tunai,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah
tangga (bukan untuk dijual)” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
3. Ketentuan Dewan Syariah Nasional MUI
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 mengatur tentang tabungan yang
menyatkan bahwa tabungan terbagi menjadi tabungan wadiah dan mudharabah
C. Tabungan Wadiah
Kata wadiah berasal dari bahasa arab, yaitu al-wadi’ah yang artinya sebagai titipan murni dari satu
pihak ke pihak lainnya. Adapun kaitannya dengan perbankan syariah, wadiah merupakan titipan murni dari
seorang atau sekelompok ke pihak bank. Ada beberapa istilah dalam akah wadiah, antara lain:
1. Muwadi‟ adalah pemilik barang (uang) atau penitip barang (uang) atau nasabah.
2. Mustauda‟ adalah pihak yang menyimpan barang (uang) atau pihak bank.