Page 67 - E-MODUL AKT PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 67
5. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah tanpa persetujuan nasabah
Silahkan Anda dapat lebih memahami giro dengan prinsip mudharabah melalui contoh transaksi dibawah
ini.
1) Transaksi Penerimaan Setoran Giro
Pada tanggal 03 Oktober 2020 Pak Gito membuka giro mudharabah sebesar Rp. 30.000.000 di Bank
BTN Syariah Surabaya
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
03/10/2020 Kas 30.000.000 -
Dana syirkah temporer- giro - 30.000.000
mudharabahTn. Gito
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan setoran awal giro menambah kas (debit) bank dan menambah kewajiban berupa
dana syirkah temporer (kredit).
2) Transaksi Penarikan Giro
Pada tanggal 07 Oktober Pak Gito menarik giro sebesar Rp. 3.500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
07/10/2020 Dana syirkah temporer- giro 3.500.000 -
mudharabahTn. Gito
Kas - 3.500.000
Analisis transaksi:
Transaksi penarikan giro mengurangi kewajiban bank (debit) dan mengurangi kas (kredit) bank.
Transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi penerimaan giro.
3) Transaksi Transfer
Pada tanggal 15 Oktober Pak Gito melakukan transfer ke rekening Ibu Melisa di bank BTN Syariah
cabang kota Semarang sebesar Rp. 10.000.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
15/10/2020 Dana syirkah temporer- giro 10.000.000 -
mudharabah Tn. Nino
Bank Indonesia - 10.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi transfer ke rekening bank cabang yang sama akan mengurangi saldo giro (debit) dan transfer
melalui akun Bank Indonesia (kredit).
4) Transaksi Pengakuan Bagi Hasil
Pada tanggal 31 Oktober Bank BTN Syariah mengakui distribusi bagi hasil kepada Tuan Gito sebesar
Rp. 500.000