Page 47 - Buku Pengayaan Elektrokimia
P. 47

Artikel



                  Pemanfaatan Sampah Kulit Pisang dan Kulit Durian

                Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Pasta Batu Baterai


                 Banyak  yang  belum  mengetahui  bahayanya  membuang  batu  baterai
            bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan,  ponsel, maupun alat-alat
            lain yang menggunakan batu baterai sebagai sumber energinya. Batu baterai
            mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, timbal, nikel, litium
            dan  lain  sebagainya.  Batu  baterai  termasuk  dalam  B3  (Bahan  Berbahaya
            Beracun). Yang bila dibuang sembarangan kandungan logam berat dan zat-
            zat berbahaya yang terdapat dalam baterai dapat mencemari air dan tanah
            yang dampaknya akan membahayakan manusia.
                 Dari   permasalahan    yang    ada,   mulai   banyak    penelitian   dan
            pengembangan  mengenai  baterai  ramah  lingkungan  yang  menggunakan
            bahan  alami.  Salah  satunya  penelitian  Muhlisin,dkk  yang  memanfaatkan
            sampah kulit pisang dan kulit durian sebagai pengganti pasta batu baterai.
                 Kulit pisang dan kulit durian yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata
            merupakan  sampah  alternatif  yang  dapat  digunakan  sebagai  bahan
            pengganti pasta batu baterai yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Kulit
            pisang  dan  kulit  durian  mengandung  zat  elektrolit  seperti  kalium  dan  garam
            klorida. Kalium dan garam klorida bereaksi membentuk garam kalium klorida.
            KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus
            listrik.
                 Hasil dari penelitian ini kulit pisang mengandung kalium dan garam klorida
            lebih banyak dibandingkan dengan kulit durian, hal ini dikarenakan tegangan
            yang didapatkan oleh baterai yang menggunakan elektrolit kulit pisang lebih
            besar dibandingkan baterai yang menggunakan elektrolit dari kulit durian, yaitu
            kulit  pisang  1,12  volt  dan  kulit  durian  0,99  volt.  Pisang  ambon  adalan  pisang
            terbaik yang digunakan dalam percobaan ini sebagai pengganti pasta batu
            baterai. Dari penelitian ini juga disimpulkan bahwa nilai tegangan yang didapat
            dipengaruhi oleh jumlah massa elektrolit, pembungkus kulit baterai yang sudah
            terbuka, dan adanya korosi pada baterai bekas.
                 Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa kulit pisang dan kulit
            durian dapat menjadi pengganti Mangan Oksida atau elektrolit pada baterai
            yang sudah tidak terpakai, sehingga baterai bekas tersebut dapat digunakan
            kembali.

            (Sumber: Muhlisin, M. (2015). Pemanfaatan Sampah Kulit Pisang dan Kulit Durian Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Pasta Batu
            Baterai. Electrician, 9(3), 137-147.)








                                                                                    41
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52