Page 22 - modul fitokimia FIX
P. 22
RANGKUMAN
Triterpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya
berasal dari 6 satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkun dari
hidrokarbon C30 asiklik yaitu skualena. Sifat-sifat triterpenoid
diantaranya adalah terasa sangat pahit, tidak berwarna, berbentuk
kristal, titik leleh tinggi, optis aktif, mempunyai bau dan dapat disolasi
dari bahan nabati dengan penyulingan. Senyawa ini biasanya
ditemukan pada tumbuhan berbiji, bebas, dan sebagai glikosida.
Steroid adalah jenis senyawa terpenoid yang juga tergolong
dalam senyawa lemak dan mengandung susunan empat cincin
spesifik yang bergabung satu sama lain. Steroid tersusun dari 17 atom
karbon yang terikat bersama untuk membentuk 4 cincin menyatu, 3
cincin sikloheksana dan 1 cincin siklopentana. Triterpenoid dalam
jaringan tumbuhan dapat dijumpai dalam bentuk bebasnya, tetapi
tidak jarang juga ditemui dalam bentuk glikosidanya, sehingga
triterpenoid dan steroid bisa terdapat diberbagai ekstrak tumbuhan.
Uji golongan triterpenoid dan steroid dilakukan dengan
menggunakan reagen Liebermann-Burchard (LB) yang berisi
campuran asam asetat anhidrat, asam sulfat, dan kloroform. Positif
triterpenoid ditandai dengan terbentuknya cincin kecokelatan atau
violet pada perbatasan kedua pelaru. Perubahan warna yang terjadi
dikarenakan adanya perpanjangan konjugusi yang akan menggeser
panjang gelombang ke arah yang lebih besar yaitu daerah visibel.
18