Page 11 - Ebook Koperasi_Pengembangan Bahan Ajar_1022_I Komang Sudarma
P. 11
work-shop (etelier sociaux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan
yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Dengan demikian, perkumpulan ini
mirip dengan koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Prancis
menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Louis Blanc untuk mendirikan
koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Di samping Negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di Jerman
yang dipelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-1888), dan
Herman Schulze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya. Dalam perjalanan
sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan
usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan
berkembangnya koperasi di berbagai Negara, para pelopor koperasi sepakat untuk
membentuk International Cooperative Alliance (1CA-Persekutuan Koperasi
Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun
1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu
gerakan internasional.
B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Menurut Sukoco dalam bukunya "Seratus Tahun Koperasi di Indonesia",
badan hukum koperasi pertama di Indonesia adalah sebuah koperasi di
Leuwiliang, yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Pada hari itu, Raden
Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto, bersama kawan-kawan, telah
mendirikan Bank Simpan-Pinjam untuk menolong sejawatnya para pegawai
negeri pribiumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang, yang di kala itu
merajalela. Bank Simpan-Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai
istilah UU No, 14 Tahun 1967 tenting Pokok-Pokok Perbankan, diberi nama "De
Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden". Dalam bahasa
Indonesia, artinya kurang lebih sama dengan Bank Simpan Pinjam para "priyayi"
Purwokerto. Dalam bahasa Inggris (bagi generasi pasca bahasa Belanda) sama
dengan "the Purwokerto Mutual Loan and Savings Bank for Native Civil
Servants". Para pegawai (punggawa) pemerintah colonial Belanda biasa disebut
"pinyiayi ", sehingga banknya disebut sebagai "bank pinyiayi". "Gebrakan" Patih
Wiriaatmadja ini mendapat dukungan penuh Asisten Residen Purwokerto E.
5