Page 12 - Ebook Koperasi_Pengembangan Bahan Ajar_1022_I Komang Sudarma
P. 12

Seburg, atasan sang Patih. (Sumber: Penjelasan dari Ir. Hadianto Martosubroto,
                        M.Sc., Ketua Perkumpulan 'trah' Raden Ariwiraatmadja, Jakarta, 1995).

                           Tidak lama kemudian, E. Sicburg diganti oleh WPD de Wolf van Westerode
                        yang  baru  datang  dari  negeri  Belanda,  dan  ingin  mewujudkan  cita-  citanya

                        menyediakan  kredit  bagi  petani  melalui  konsep  koperasi  Raiffeisen.  Koperasi

                        tersebut  adalah  koperasi  kredit  pertanian  yang  dicetuskan  Friedrich  Wilhelm
                        Raiffeisen, Jerman, dan dipelajari de Wolf van Westerrode selama ia cuti di negeri

                        itu.  De  Wolf  van  Westerrode  memperluas  lingkup  dan  jangkauan  "De
                        Poerwokertoshe  Hulp  en  Spaarbank  der  Inlandsche  Hoofden"  sampai  ke  desa-

                        desadan mencakup pula kredit pertanian, sehingga pada tahun 1896 berdirilah “De
                        Poerwokertosche  Hulp,  Spaar  enLandbouw  Creditbank”  atau  Bank  Simpan

                        Pinjam  dan  Kredit  Pertanian  Purwokerto.  Dalam  rangka  pelaksanaan  Bank

                        Simpan  Pinjam  dan  Kredit  Pertanian  tersebut  skaligus  sebagai  perwujudan
                        gagasan pembangunan koperasi, maka didirikanlah Lumbung-Lumbung Desa di

                        perdesaan Purwokerto. Lumbung Desa adalah lembaga simpan-pinjam para petani

                        dalam bentuk bukan uang, namun in-natura (simpan padi, pinjam uang). Maklum,
                        satu abad yang silam uang (tunai) terambat langka di pedesaan.

                           Dari uraian di atas jelaslah bahwa Patih Wiriaatmadja telah mendirikan "De
                        Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden" alias "bank priayi"

                        pada  tahun  1895.  Kemudian  pada  tahun  1896,  atas  prakasa  de  Wolf  van
                        Westerrode  berdirilah  "De  Poerwokertosche  Hulp,  Spaar  en  Landbouwcredit

                        Bank"  beserta  "Lumbung-Lumbeng  Desa"-nya.  Namun,  benarkah  bank  priyayi

                        serta Lumbung-Lumbung Desa merupakn Perintis koperasi?
                           Perlu diingat bahwa Indonesia baru mengenal perundang-undangan koperasi

                        pada tahun 1915, yaitu dengan diterbitklannya “Verordening op de Cooperative
                        Vereninging",  Kononklijk  besluit  7  April  1915,  Indisch  Staatsblad  No.  431.

                        Peraturan  tersebut  tidak  ada  bedanya  dengan  Undang-Undang  Koperasi  Negeri
                        Belanda  menurut  Staatsblad  tahun  1876  No.277,  jadi,  karena  perundang-

                        undangan  koperasi  baru  ada  pada  tahun  1915,  maka  pada  tahun  1895  badan

                        hukum koperasi belum dikenal di Indonesia.
                           Pada tahun 1920, diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH.

                        Bocke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk





                                                                                                      6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17