Page 24 - E-Modul IPA Kelas VII KD 3.7
P. 24
Ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang
berupa danau atau rawa, dan ekosistem air mengalir yaitu sungai.
a) Danau
Danau merupakan perairan yang menggenang di daratan. Danau memiliki pembagian
daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat tembus cahaya matahari
memungkinkan bagi tumbuhan air untuk fotosintesis disebut fotik. Daerah yang tidak dapat
ditembus cahaya matahari disebut afotik. Daerah fotik memiliki suhu lebih hangat dibanding
afotik, sedangkan daerah yang memisahkan daerah hangat dan dingin disebut termoklin.
b) Sungai
Sungai merupakan perairan daratan yang mengalir satu arah. Air sungai mempunyai suhu
yang bervariasi sesuai dengan ketinggian garis lintang. Pada bagian aliran sungai, anak sungai
dan daerah hilir memiliki perbedaan komunitas.
1) Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut dibedakan menjadi laut, pantai, dan estuari.
a) Laut
Ekosistem laut ditandai oleh kadar garam yang tinggi. Di daerah tropis kadar garam
cenderung lebih tinggi, hal ini karena suhu daerah tersebut membuat penguapan menjadi lebih
besar, sehingga menjadikan kadar garam tinggi. Laut memiliki tingkat kedalaman, yaitu litoral,
neritik, batial, dan abisal. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. Neritik
merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari yang memiliki kedalaman ±300
m. Batial merupakan daerah yang dalamnya sekitar 200-2.500 m. Abisal merupakan daerah
yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai, daerah ini mempunyai kedalaman antara 1.500-
10.000 m.
b) Pantai
Ekosistem pantai terletak pada daerah yang berbatasan dengan tiga ekosistem. Ketika
ekosistem tersebut yaitu ekosistem darat, ekosistem laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem
pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut, sehingga organisme yang hidup di
pantai menyesuaikan diri agar tidak hanyut.
c) Estuari
Estuari juga disebut muara. Daerah ini merupakan tempat bertemunya sungai dan air laut.
Air sungai dan air laut memiliki kadar garam yang sangat berbeda. Akibatnya kadar garam
berubah secara bertahap. Kadar garam daerah ini dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut
air. Nutrisi dari air sungai memperkaya daerah estuari.
16