Page 22 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.1
P. 22
Modul Sejarah Indonesia Kelas XII
Isi Trikora yaitu:
1. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua Belanda
2. Kibarkan sang Merah putih di Irian Barat
3. Tanah Air Indonesia bersiaplah untuk mobilisasi umum guna
mepertahankankemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
13 januari 1962 pemerintah membentuk komando mandala Pembebasan Irian
Barat yang berbarkas di Makasar dengan Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima.
Mayor Jederal Soeharto menyusun strategi pembebasan Irian barat dengan operasi
militer yang dijalankan oleh TNI. Operasi tersebut yaitu Operasi Benteng Ketaton di
Fak-Fak dan Kaimana, Operasi Serigala di Sorong dan Teminabuan, Operasi Jatayu di
Sorong, kaimana, dan Merauke serta Operasi Jaya Wijaya dengan target utama kota
Hollandia (jayapura). Pada 15 Januari 1962 terjadi pertempuran di Luat Aru antara
kapal jenis motor torpedo boat ALRI dan dua kapal perusak Belanda. Dalam
pertempuran ini Komodor Yos Sudarso dan kapten Wiratno gugur.
4. Konfrontasi Ekonomi
Pembatalan Utang-utang Indonesia
kepada Belanda senilai 3.661 juta gulden.
Melarang maskapai penerbangan Belanda
melakukan penerbangan dan pendaratan di
wilayah Indonesia mulai tanggal 5
Desember 1957. Nasionalisasi perusahaan
Belanda di Indonesia yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah no 23 tahun 1958
meliputi perusahaan penerbangan komersial
Belanda (KLM) dan Nederlandsche
Handels Maatschappij (NHM). Pemerintah
Indonesia memindahkan pasar komoditas
Indonesia dari Rotterdan (pelabuhan utama
Belandda)
ke Bremen (Jerman) sehingga Belanda yang menjadi penyalur komoditas
Indonesiauntuk dipasarkan di Eropa pun terkena dampak secara ekonomis.
5. Persetujuan New York
Sekretaris Jenderal PBB, U Thant meminta kesediaan diplomat dari AS,
Ellsworth Bunker menjadi penengah perundingan antara Indonesia-Belanda. Ellsworth
Bunker mengusulkan agar:
Belanda menyerahkan Irian barat kepada Indonesia dengan perantara PBB yaitu
United Nations Temporary Executive Authortity (UNTEA) dalam jangka waktu dua
tahun.
Rakyat Irian barat diberikan kesempatan menentukan pendapatnya supaya tetapberada
dalam wilayah RI atau memisahkan diri.
Pada 14 Agustus 1962 Indonesia mengadakan perundingan di Virgnia,
Amerika Serikat dengan delegasi Indonesia dipimpin oleh Adam Malik sedangkan
delegasi Belanda dipimpin oleh Dr.Van Royen. Adapun Ellsworth Bunker, menjadi
penengah perundingan. Perundingan menghasilan kesepakatan yang disebut
persetujuan New York. Salah satu isi persetujuan yaitu Belanda menyerahkan Irian