Page 23 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.1
P. 23

Modul Sejarah Indonesia Kelas XII
                        Barat kepada  United nation Temporary Executive Authority (UNTEA) selambatnya
                        pada  1  Oktober  1962.















                               Pemerintah  sementara  PBB  menggunakatenaga  Indonesia  baik  maupun  alat-
                        alat keamanan bersama dengan putra putri Irian Barat. Pada 31Desember 1962 bendera
                        Indonesia mulai dikibarkan disamping bendera PBB. Selambat-lambatnya 1 Mei 1963
                        UNTEA  atas  nama  PBB  menyerahkan  Irian  Barat  kepada  Indonesia.  Setelah
                        penyerahan  Irian  Barat  pemerintah  Indonesia  diwajibkan  melaksanakan  Penentuan
                        Pendapat Rakyat (Pepera).

                        c.  Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat

                               Pepera dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 1969 – 4 Agustus 1969 yang diawasi
                        langsung  oleh  PBB.  Pepera  dilaksanakan  disetiap  kabupaten  yang  semula
                        menghendaki  Pepera  dilakukan  semua  orang  dewasa  baik  pria  maupun  wanita.
                        Dengan  sistem  one  men  one  vote  sesuai  praktek  internasional.  Namun  Indonesia
                        menginginkan Pepera dilaksanakan dengan metode  many  men one vote.  Metode ini
                        lebih sesuai dengan sistem yang dianut Indonesia yaitu musyawarah mufakat atas dasar
                        pancasila.  Perwakilan  PBB  yang  mengawasi  jalannya  Pepera  selanjutnya  membawa
                        hasil  Pepera  dalam  sidang  umum  ke  24  PBB  pada  November  1969.  Dengan  suara
                        bulat  Dewan  Musyawarah  Pepera  memutuskan  bahwa  Irian  Barat  tetap  merupakan
                        bagian  dari  Republik  Indonesia.  Sidang  Umum  PBB  tanggal  19  November  1969
                        sekaligus menyetujui hasil Pepera tersebut.














                        d. Konfrontasi Malaysia
                               Pada masa demokrasi Terpimpin, kondisi pencaturan politik dunia didominasi
                        oleh  pertentangan  antara  Amerika  Serikat  dan  Uni  Soviet.  Kedua  Negara  tersebut
                        memiliki  sistem  politik  dan  pemerintahan  yang  berbeda.  Kedua  Negara  tersebut
                        membangun sekutu mereka sendiri yang kemudian dikenal dengan nama blok Barat
                        dan blok Timur. Pemerintah Indonesia menolak mengikatkan diri kepada salah satu
                        blok karena Indonesia memiliki konsep politik sendiri yang disebut politik luar negeri
                        bebas  aktif.  Meskipun  demikian,  arah  politik  luar  negeri  Indonesia  pada  masa
                        Demokrasi Terpimpin ditentukan oleh Presiden Soekarno.
                               Salah  satu  kebijakan  luar  negeri  Indonesia  yaitu  konfronastai  terhadap
                        Malaysia Konfrontasi berawal pada 27 Mei 1961 dari munculnya keinginan Tengku
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28