Page 229 - MODUL 12 MIPA
P. 229
Penyelesaian
r G = 20
I G = 0,2 A R I = 0,2A r = 20
G
a. Voltmeter d G V
Untuk menjadi voltmeter dan batas ukurnya ber -
tambah maka galvanometer harus dirangkai seri V R V G
dengan hambatan (membagi tegangan). Perhatikan
Gambar 8.23 . Dari rangkaian itu dapat ditentukan
nilai R (hambatan depan) dengan sifat berikut. E = 100 volt
d
E = V + V
R G
E = I R + I . r
G d G G Gambar 8.23
100 = 0,2 R + 0,2 . 20 Perbesaran voltmeter
d
R = = 480
d
Jadi caranya : dipasang hambatan sebesar 480
secara seri dengan galvanometer.
b. Amperemeter
Untuk menjadi amperemeter dan batas ukurnya
bertambah maka galvanometer harus dirangkai
paralel dengan hambatan (membagi arus). Per-
hatikan Gambar 8.24 . Dari rangkaian itu dapat
ditentukan nilai R (hambatan Shunt) dengan sifat
s
berikut.
I = I G + I R r = 20
10 = 0,2 + I berarti I = 9,8 A I = 0,2 A G
R R I = 10 A G A
Dan beda potensial a b memenuhi: a b
V ab = I R = I G . r G
R
s
9,8 . R = 0,2 . 20
s
I R R
R = = 0,408 S
s
Gambar 8.24
Jadi caranya : dipasang hambatan sebesar Perbesaran amperemeter
0,408 secara paralel terhadap
galvanometer.
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
1. Sebuah amperemeter memiliki hambatan dalam
0,015 hanya mampu mengukur arus maksi-
mum 0,4 A. Bagaimana caranya agar ampereme-
ter itu mampu mengukur kuat arus 20 A?
2. Galvanometer yang memiliki hambatan dalam
1,2 dan mampu mengukur beda potensial
hingga 0,4 volt. Bagaimana caranya agar gal-
vanometer itu dapat dijadikan voltmeter dan
memiliki batas ukur 200 volt? M o d u l F i s i k a 1 2 - 212